Jumat, 08 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SEKOLAH                 : SMA NEGERI I RAHA
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS                       : X
SEMESTER                : 1

A. STANDAR KOMPETENSI :
Berbicara ; 2.Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.

B. KOMPETENSI DASAR :
2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat.

C. MATERI PEMBELAJARAN :
Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
• penggunaan sapaan
• penggunaan diksi
• penggunaan struktur kalimat

 D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

noIndikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter BangsaKewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
1Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton• Bersahabat/ komunikatif • Tanggung jawab • Kepemimpinan
2Menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat

3Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman

4Memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai


E. TUJUAN PEMBELAJARAN* :

Siswa dapat:
• Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
• Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat dan sesuai dengan kondisi.
• Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
• Memerbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai

F. METODE PEMBELAJARAN :
     Penugasan
     Diskusi
     Tanya Jawab
     Unjuk kerja
     Ceramah
     Demonstrasi
 
G. StrategiPembelajaran

Tatap Muka TerstrukturMandiri
• Mengucapkan kalimat perkenalan dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton• misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi • Siswa dapat Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forum resmi dengan intonasi yang tepat.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

NOKegiatan BelajarNilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1Kegiatan Awal : - Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.Bersahabat/ komunikatif
2Kegiatan Inti :
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi :
Mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas)
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Berperan sebagai moderator atau pembawa acara untuk memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi.
Menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh teman
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui ? Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Tanggung jawab
3Kegiatan Akhir :
 - Refleksi
 - Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
- Penugasan
Bersahabat/ komunikatif

I. ALOKASI WAKTU :

4 x 40 menit

J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :
• Buku teks yang terkait
• Buku pendamping : (1) LKS : Tim. Bahasa Indonesia SMA X. Sukoharjo: Pustaka Firdaus.
• Buku pendamping: (2) Syamsuddin A.R. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia Kelas X. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2006.
• Media cetak/ elektronik/CD
• Tuturan langsung

 K. PENILAIAN : 

Jenis Tagihan:Bentuk Instrumen:
Tugas individu  UlanganUraian bebas
Pilihan ganda
Jawaban singkat



Mengetahui, 2011
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


NIP.   NIP.

Kamis, 07 Juni 2012

Artikel pendidikan

       Artikel Pendidikan merupakan sebuah tulisan yang memberikan informasi mengenai bidang pendidikan baik formal maupun non formal. Sekedar untuk mengingatkan Anda tentang pendidikan berikut ini saya paparkan tentang filosofi pendidikan dan fungsi pendidikan.

        Filosofi Pendidikan
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti dilakukan banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

      Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

        Fungsi Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes). Mempersiapkan  anggota masyarakt untuk mencari nafkah, fungsi laten lembaga sebagai wadah pendidikan, melalui pendidikan di sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan danya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.

Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Memilih dan mengajarkan peranan sosila.

Berikut ini beberapa Artikel Pendidikan yang dapat Anda baca dan mudah-mudahan dapat memberikan manfaat utamanya bagi penulis

pengertian paragraf

1. Pengertian Paragraf
              Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi
. 2. Ciri-Ciri Paragraf
               Berdasarkan pengertian paragraf tersebut, kita dapat mengenal ciri-ciri paragraf. Tarigan dalam Mudlofar (2002: 95) menyatakan beberapa ciri paragraf, yaitu: 3. Macam-macam Paragraf a. Berdasarkan sifat dan tujuannya paragraf dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) Paragraf pembuka Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berperan sebagai pengatur untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan 2) Paragraf penghubung Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup yang berisi uraian masalah yang dibahas. 3) Paragraf penutup Paragraf penutup ialah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan.

CERITA RAKYAT DAERAH MUNA

WA ODE KAENGUFAARI
 Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Kepala Kampung (Kinoliwu) yang mempunyai seorang gadis bernama Wa Ode Kaengufaari. Berita tentang kehidupan mereka sampai pula pada Penguasa Langit (Kinolani) yang mempunyai seorang poutra bernama La Ode Marabhoa Lemba. Suatu ketika, orang-orang kampung yakni laki-laki perempuan secara bersama-sama pergi di kebun untuk mengambil ubi talas. Ikut pula di dalamnya Kaengufaari. Walaupun ia dilarang oleh orang tuanya, “Tidak usah kamu ikut Ambe!” Untuk apa juga kamu ke sana, “kata ayahnya.” Namun, Wa Ode Kaengufaari tetap berkeras, pokoknya ia harus ikut juga. Bahkan ia berteriak-berteriak sambil menghentak-hentakkan kakinya. Akhirnya ia diajak ke kebun bersama kedua orang tuanya. Setibanya mereka di kebun, ayah dan ibunya langsung mengambil ubi talas. Sementara Wa Ode Kaengufaari didudukkan di belakang kedua orang tuanya, persis di tengah-tengah kebun. Tidak lama kemudian Wa Ode Kaengufaari melihat seekor burung yang turun dari ketinggian. Wa Ode Kaengufaari berteriak, “Burung apa itu? Tinggi sekali”. Secara spontan ayah dan ibu Wa Ode Kaengufaari langsung mengusir burung itu sambil berkata,”Banyaknya juga yang diherankan anak ini”. Burung itu makin lama makin rendah terbangnya. Setelah diamati secara dekat ternyata “Elang Lemba”. Ia terus rendah mengitari kebun Kepala Kampung itu. Tiba-tiba burung itu menyambar Wa Ode Kaengufaari lali diterbangkannya ke langit. Kedua orang tuanya berteriak sekeras-kerasnya. Namun apa hendak di kata, sudah kodratnya Wa Ode Kaengufaari diterbangkan ke langit. Padahal elang yang dimaksud adalah La Ode Marabhoa Lemba, anak dari seorang Penguasa Langit. Orang tua Wa Ode Kaengufaari akhirnya tidak lagi melanjutkan pekerjaan mereka menggali ubi talas, keduanya pulang sambil menangis. Sementara La Ode Marabhoa Lemba, setibanya di langit langsung disambut oleh kedua orang tuanya. Mereka merasa kaget setelah melihat seorang gadis yang dibawa oleh anak itu, ternyata seorang gadis yang sangat cantik. Walaupun La Ode Marabhoa Lemba telah ditunangkan dengan seorang gadis sebangsanya yang ada di langit yakni Wa Ode Anamutaari, namun ia tetap mau mengawini Wa Ode Kaengufaari. Kemudian kawinlah mereka (La Ode Marabhoa Lemba dan Wa Ode Kaengufaari). Perkawinan mereka semakin lama semakin intim, mengikuti pergantian siang dan malam hingga mengandung seorang bayi. Dalam keadaan seperti itu, diam-diam La Ode Marabhoa Lemba menjalin hubungan dengan mantan pacarnya yakni Wa Ode Anamutaari. Mereka selalu jalan bersama, bahkan pergi mandi pun selalu bersama-sama. Mereka hanya lewat saja di rumah orang tua La Ode Marabhoa Lemba. Setiap kali La Ode Marabhoa Lemba dan Wa Ode Anamutaari, selalu dilihat oleh seseorang yang bernama Wa Oda. Setiap kali mereka lewat, Wa Oda selalu berteriak memanggil Wa Ode kaengufaari,”O…Wa Ode Kaengufaari, lihatlah Wa Ode Marabhoa Lemba sedang bersama Wa Ode Anamutaari!” Wa Ode Kaengufaari hanya menjawab,”Sewotmu Wa Oda. Sakitnya kepalaku.” Tidak lama kemudian, lewat lagi La Ode Marabhoa bersama Wa Ode Anamutaari. Kali ini mereka pergi mandi. Lagi-lagi Wa Oda berteriak memanggil Wa Ode Kaengufaari,”O…Wa Ode Kaengufaari, lihat La ode Marabhoa Lemba lewat. Ia pergi mandi dengan Wa Ode Anamutaari.” Wa Ode Kaengufaari hanya menjawab,”Buat apamu Wa Oda biarkan saja dia.” Lama-kelamaan melahirkanlah Wa Ode Kaengufaari. Laki-laki anaknya. Sementara La Ode Marabhoa Lemba, tidak pernah lagi pulang ke rumahnya. Setelah anaknya tumbuh menjadi bayi yang sehat, Wa Ode kaengufaari membuat bekal 40 buah ketupat dan 40 butir telur. Dia ditanya oleh mertuanya. “Untuk apa itu Ambe?” “Untuk bekalku”, jawab Wa Ode Kaengufaari. “Memangnya kamu mau ke mana?”, tanya mertuanya lagi. “Saya mau pulang di kampung ayahku di dunia”, jawab Wa Ode Kaengufaari kembali. “Kamu lewat di mana”, bertanya mertuanya. “Pokokya saya mau pergi saja, entah ke mana”, jawabnya. Wa Ode Kaengufaari kemudian berpamitan kepada mertuanya untuk berangkat. Ia pergi tidak tahu ke mana arah perjalanannya. Siang hari ia berjalan dan malam hari ia tidur. Begitu seterusnya. Tanpa diduga, ia seolah-olah melihat gunung yang menurut pikirannya gunung itu berhubungan dengan alam dunia. Ia langsung menginjak gunung itu. Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara,”Siapa yang menginjak-injak punggungku itu?”mendengar suara itu Wa Ode kaengufaari menjawab,”Saya Wa Ana”. “Memangnya kamu hendak ke mana?”, suara itu kembali terdengar.”Saya mau menemui ayah dan ibuku di dunia”, jawab Wa Ode Kaengufaari.”O…begitukah”, jawab gunung itu. Gunung itu berkata lagi,”Apakah kamu membawa bekal”. “Ya, saya membawa bekal”, jawab Wa Ode Kaengufaari”. “Kalau begitu, saya mau makan dulu”, kata gunung itu. Wa Ode Kaengufaari langsung memberikannya. Setelah makan, berkata lagi gunung itu. Ternyata gunung itu seekor ular besar. Ia berkata kepada Wa Ode Kaengufaari, “Tututplah matamu, lalu berpeganglah kuat-kuat di punggungku, nanti saya suruh buka mata, baru buka matamu”.”Ya”, jawab Wa Ode Kaengufaari. Wa Ode kaengufaari membuka matanya, ternyaya ia telah sampai di dunia, persis muka pintu ayahnya. “Turunlah, saya mau pulang”, kata ular itu. Melihat Wa Ode Kaengufaari di depan pintu, ayah dan ibunya merasa kaget dan terharu. Betapa senngnya hati mereka saat itu. Lantaran senangnya, di rumah Kepala kampung ini diadakan pesta syukuran karena wa Ode Kaengufaari telah kembali di tengah-tengah mereka. Orang tua Wa Ode Kaengufaari bertanya,”Apakah kamu sudah kawin, anakku?”. Wa Ode Kaengufaari tidak menjawab, ia dudukk diam saja. Lebih lanjut ayahnya \berkata,”Kalau kamu sudah kawin, tidak usah cerai”. “Saya belum kawin”, jawab Wa Ode Kaengufaari. Mulai saat itu, rumah Kepala Kampung banyak dikunjungi orang. Setiap hari orang berdatangan. Ada datang yang menumbuk padi, memotong dan membelah kayu buat pesta kesyukuran atas kembalinya Wa Ode Kaengufaari. Sementara itu, La Ode Marabhoa lemba di langit, telah kembali ke rumah ayahnya. Setibanya di rumah, ia menanyakan Wa Ode Kaengufaari. Padahal, dijawab oleh ibunya, Wa Ode Kaengufaari telah pergi meninggalkanmu karena kelakuan burukmu. Mendengar tiu, La Ode Marabhoa Lemba lalu meminta ibunya agar dibuatkan pula bekal, yakni 40 buah ketupat dan 40 butir telur guna menyusul Wa Ode Kaengufaari Ibunya berkata, “Kamu menyusulnya dimana, anakkua? Siapa tahu ia telah musnah diterbangkan oleh angin”.”Pokoknya saya harus menyusulnya”, kata La Ode Marabhoa Lemba. begitu bekalnya lengkap, ia menggendong anaknya dengan sarung lalu pergi juga. Sama halnya dengan perjalanan Wa Ode Kaengufaari yakni malam ia tidur dan siang ia meneruskan perjalanannya.akhirnya, pada suatu saat ia juga menemukan gunung lalu ia menginjaknya. Padahal, tiba-tiba terdengar suara,”Siapa yang menginjak-injak punggungku itu?” “Kami Wa Owa. Saya mau mencarikan ibunya anak ini, sudah lama dia pergi”, kata La Ode marabhoa Lemba. Tidak lama kemudian, gunung itu berkata lagi,”Adakah bekalmu?” “Ya”, jawab La Ode Marabhoa Lemba. “Berikan saya makan kasihan”, kata gunung itu. Diberikanlah ia makan oleh La Ode Marabhoa Lemba. setelah makan, berkata lagi gunung itu kepada La Ode Marabhoa Lemba,”Tutup matamu, lalu berpeganglah kuat-kuat. Nanti saya suruh buka mata, baru buka matamu”. “Ya”, jawab La Ode Marabhoa Lemba. kemudian merambat pulalah gunung tadi, terasa bergetar lagi isi dunia. La Ode Marabhoa disuruh buka mata. Padahal, ia telah tiba persis di muka pintu Kepala Kampung. Sementara gunung itu menjelma menjadi ular dan berkata,”Saya pulang dulu”. Pada saat itu, di rumah Kepala Kampung dipadati oleh manusia dalam rangka pesta syukuran atas kembalinya Wa Ode Kaengufaari. Tidak perduli dengan orang-orang yang ada, La Ode Marabhoa Lemba membuka sarung gendongannya dan anak itu langsung berlari mencari Wa Ode Kaengufaari, ibunya. Ia mencarinya untuk menyusu. “Kasihan anak ini, mengapa ia harus minta dibukakan kutang”, kata Wa Ode Kaengufaari. Sementara itu, La Ode Marabhoa lemba tetap berdiri di muka tangga. “Jangan izinkan La Ode yang itu ke atas rumah, tidak baik sifatnya”, kata Wa Ode kaengufaari. Tetapi, orang tuanya tetap mempersilahkannya ke atas rumah. Melihat keadaan yang demikian, orang-orang yang datang saat itu secara spontan pulang, apalagi setelah mereka mengetahui bahwa wa Ode kaengufaari telah bersuami.

PENANGANAN BAYI DAN ANAK BALITA SAKIT

KATA PENGANTAR
 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha ESA, karena atas limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul”penanganan bayi dan anak balita sakit” tepat pada waktu yang telah ditentukan dimana materi ini merupakan salah satu syarat mata kulia askeb v komunitas. Tak lupa juga saya haturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada dosen pembimbing mata kuliah ini, atas bimbingan yang telah biberikan kepada.kami dalam menyelesaikan makalah ini, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangatlah kami harapkan bagi kesempurnaan penyusunaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Kendari Mei 2012 Penulis Daftar Isi Halaman Judul Kata Penngantar
 Daftar Isi
 BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Tujuan
C. Masalah
 BAB II LANDASAN TEORI
Penanganan Bayi dan Anak Balita Sakit 1. Panas/Demam 2. Demam Kejang 3. Batuk 4. Flu 5. Radang Paru-Paru (Pneumonia) 6. Bronkiollitis 7. Diare 8. Gondongan 9. Batuk Rejan 10. Alergi 11. Asma 12. Infeksi Telinga Tengah 13. Mata Merah 14. ISK 15. Meningitis 16. Trauma Kepala
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan
 B. Saran
 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh. Tubuh memiliki sensor atau kemampuan menaikkan suhu sebagai reaksi dalam melawan kuman ataupun virus yang menyerang tubuhnya. Namun ada sebagian bayi, terlebih bayi berusia di bawah 3 bulan, tidak menunjukkan demam saat sakit. Hal ini berkaitan dengan sistem sensor panas di tubuh bayi yang belum sempurna atau dalam kondisi sakit yang berat. Untuk itu, orangtua perlu melakukan pengamatan dan mencermati gejala-gejala lain. Salah satu kesulitan dalam perawatan bayi adalah mengetahui apakah bayi sehat atau tidak. Bayi tidak dapat memberi tahu kita apa yang mereka rasakan, jadi kita harus mengandalkan pada reaksi tubuh mereka. Untungnya, bayi selalu memberikan tanda-tanda bila tidak sehat. Tanda-tanda itu dapat sangat nyata atau kurang nyata. Demam/dingin, muntah, dan biduran adalah beberapa di antara tanda yang nyata. Tanda yang kurang nyata antara lain menjadi pasif atau cengeng, tidak tertarik dengan apa yang terjadi di sekelilingnya, kurang selera makan, atau tidak buang air besar dalam beberapa hari. B. Rumusan Masalah  Bagaimana penanganan bayi dan anak balita sakit? C. Tujuan Untuk mengetahui Bagaimana penanganan bayi dan anak balita sakit BAB II PEMBAHASAN PENANGANAN BAYI DAN ANAK BALITA SAKIT Seorang anak dapat mempunyai kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda dengan anak yang lain. Tidak perlu khawatir jika merasa pertumbuhan dan perkembangan anak terlalu lambat ataupun terlalu cepat. Yang harus diperhatikan adalah kemampuan apa yang sudah anak kuasai ditiap-tiap tingkat pertumbuhan. Setelah itu dapat membantu anak menguasai kemampuan yang baru. Vitamin dan mineral sangat penting, tetapi kebutuhan setiap bayi tidak sama satu sama lain contohnya, bayi sehat yang diberi ASI membutuhkan tambahan vitamin B ketika ia mencapai usia 2 bulan tetapi bayi yang diberi susu formula sudah mendapatkan tambahan vitamin D dari sus formulanya. Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin dan mineral dapat sama membahayakannya dengan jika kekurangan. Maka dari itu sangat penting untuk bertanya pada doktrer anak untuk saran yang lebih detail terkait suplemen tambahan untuk bayi. Beberapa sakit diderita bayi dan anak balita dan penanganannya yaitu : 1. Panas/demam Demam atau panas merupakan salah satu sebab yang sering membuat orangtua segera membawa anaknya berobat. Sebenarnya panas bukan penyakit melainkan gejala suatu penyakit sebagai reaksi tubuh untuk melawan infeksi atau penyakit, yang bisa di sebabkan oleh infeksi virus melwan infeksi atau penyakit,yang bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.ketika melawan penyakit/infeksi yang masuk,tubuh akan menegeluarkan sejumlah panas kekulit tubuh. Jadi demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam biasanya tidak berbahaya,kecuali bila suhunya mencapai >41,10C. Penanganannya yang dapat anda lakukan : Tanpa Obat-Obatan Jangan panik bila anak demam : perhatian perubahan perilaku anak. Bila demam tidak tinggi, anak masih tetap aktif,ruang,mau bermain, dan masih dapat makan-minum,mungkin ia tidak memerlukan obat. Jangan memberikan obat panas bila anak tidak demam tinggi,karena demam justru merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang membantu tubuh melawan infeksi.yang paling penting adalah mencari tahu penyebab demam.jadi,yang sebaiknya dilakukan untuk menurunkan suhunya adalah :  Bila panas sudah tinggi,kenakan anak pakaian tipis.jangan diselimuti dengan selimut tebal.beri selimut tipis bila anak kedinginan.  Berikan minum dan cairan untuk mencegah dehidrasi karena panas menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan.berikan ASI dan susu sesering mungkin.  Tempatkan anak diruangan ber-AC atau jaga ruangan supaya tetep sejuk.  Lap keringat dengan handuk basah,lalu keringkan.ganti pakaiannya dengan yang dan bersih sehingga bayi / anak merasa segar. Dengan obat penurun panas Obat penurun panas dapat menurunkan demam dan membantu anak merasa lebih baik.obat ini hanya meredakan gejala-gejala penyakit,tapi tidak menyembuhkan penyakit itu sendiri,jadi demam tetap dapat timbul kembali.  Selalu sediakan obat turun panas dirumah. Parasetamol atau asetaminofen(seperti tempra atau panadol) bisa dipakai dan aman untuk bayi dan anak selama diberikan sesuai dosis dan cara pemberiannya benar.  Obat penurun panas sebaiknya hanya diberikan bila demam lebih dari 38,5 oC atau bila terlihat tidak nyaman/rewel. Efek obat biasanya mulai bekerja 30 menit setelah pembeian.  Bila anak muntah dan tidak dapat meminum obat,konsultasikan ke dokter apakah perlu meberikan obat melalui dubur. Tentang obat penurun panas  Asetaminofen (panadol,paracetamol,tempra,atau merek lainnya)terdapat dalam bentuk sirup,obat tetes,atau obat yang dimasukan melalui bubur,dapat diberi bebas tanpa resep dokter.pemberian untuk bayi di bawah usia 3 bulan sebaiknya atas petunjuk dokter.  Asetaminofen merupakan obat yang aman selama diberikan dengan dosis tepat. Baca dan ikuti petunjuk dosis obat yang terdapat dalam kemasan,gunakan sendok ukur atau alat tetes yang ada didalamnya. Diberikan setisp 4-6 jam dan tidak melibihi 5 dosis dalam 24 jam. Dosis yang berlebihan dapat menimbulkan keluhan,mual,muntah dan keringat yang berlebihan,bahkan bisa menyebabkan kerusakan hati.  Ibuprofen salah satu jenis obat penurun panas yang sekarang digunakan sebagai pengganti assetaminofen.termasuk golongan obat anti-inflamasi non-steroid,yang bekerja dengan mengurangi rasa sakit,meredakan inflamasi(peradangan) dan demam.diberkan setiap 6-8 jam karena mempunyai daya kerja lebih panjang.efek samping berupa gangguan/iritasi pada lambung (asetaminofen tidak memiliki efek ini). Dapat di beri tanpa resep dokter, tapi ramoannya sebaiknya atas petunjuk dokter.  Ibuprofen tidak boleh diberikan untuk bayi di bawah 6 bulan atau untuk bayi dengan berat badan kurang dari 7 kg.  Aspirin merupkan obat pereda demam yang efektif. Namun, pemeberian aspirin pada bayi dan anak dibawah 12 tahun(terutama saat demam karena infeksi virus) bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya,yaitu sindrom reye,dengan gejala muntah hebat,gelisah kesadaran mnurun,kejang dan koma.sebaiknya baca label pada setiap kemasan obt dengan baik,jangan memberikan obat apapun yang mengandung aspirin(nama generik: salicylate acetylsalicylate) pada anak dibawah 12 tahun.  Jangan mnggabungkan dua jenis obat penurun panas secara bersamaan. Mengompres dengan air hangat Menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan cara mengompres dengan air hangat (suhu 30-32 0C). Jangan menggunakan air es,air dingin,atau alkohol karena hipotalamus didalam otak yang berfungsi sebagai pusat pengatur suhu tubuh akan menerima suhu sinyal di luar tubuh dingin sehingga akan meningkatkan suhu tubuh yang membuat pembuluh darah semakin menyempit sehingga tidak dapat mengeluarkan panas,bahkan dapat meningkatkan panas. Sebaiknya, bila dikompres dengan air hangat, pusat suhu akan menerima sinyal bahwa suhu disekitarnya sedang hangat dan akan segera menurunkan suhu tubuh,sebagai efek yang diharapkan. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang atau setiap. Kompres hangat akan menrunkan suhu anak dalam waktu 30-45 menit.cara mengompresnya dapat dilakukan dengan cara merendam anak dalam bak mandi/emeber berisi air hangat atau dengan mengusapkan air hangat di sekujur tubuh dengan handuk kecil. Kompres hangat dilakukan bila anak terlihat tidak nyaman , suhu tubuhnya lebih dari 40 0C, anak memiliki rieayat kejang demam , dan anak selali muntah,sehingga obat penurun panas tidak dapat masuk. Sebaiknya selalau lakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer,bukan menduga dengan hanya sentuhan tangan saja. Hubungi dokter segera bila :  Bayi di bawah 3 bulan ,dengan suhu tubuh di atas 38oC,harus segera dilakuakan pemeriksaan walaupun tanpa gejala penyerta apapun. Dokter perlu memastiakn apakah bayi menderita penyakit infeksi yang serius.  Bayi 3-6 bulan dengan suhu tubuh diatas 38,30C.  Bayi 6 bulan atau lebih dengan suhu diatas 39,40C.  Berapa pun usia bayi jika ada panas yang disertai gejala penyakit yang serius,seperti: - Tidak mau makan,minum,atau sudah mengalami dehidrasi. - Gelisah atau menangis terus menerus ,tidak dapat ditenangkan. - Tidur terus menerus,lemas dan sulit dibangunkan(letargi). - Sakit kepala hebat pada anak yang lebih besar. - Kejang. - Sakit perut atau bolok. - Timbul ruam pada kulit. - Kesulitan bernapas. - Kaku kuduk leher. - Muntah,diare.. 2. Kejang demam Kejang demam terjadi pada 5% anak usia 6 bulan sampai % tahun,dipicu demam tinggi atau demam yang tidak tinggi tapi ada kenaikan suhu yang cepat. Gejala kejang demam tamapak seperti gerakan-gerakan diseluruh tanagan dan kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat.umumnya berlangsung singkat ,kurang dari 15 menit. Biasanya terjadi pada hari pertama demam seperti tidak berarti anak menderita epilepsi. Ada 1/3 kasusu kejang demam yang akan berulang sampai anak berusia 5 tahun. Serangannya biasannya sama denga serangan pertama. Biasanya dikter akan menganjurkan anda menyediakan obat penurun panas atau obat anti kejang yang dimasukan kedubur dirumah.kejang akibat demam ini cenderung terjadi mendadak,kadang anda tidak sadar anak sakit. Namun, secara umum kejang demam tidak berbahaya,tidak menyebabkan kerusakan otak,dan akan hilang setelah anak berusia g tahun. Demam yang menyebabkan kejang demam paling sering disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, tetapi demam juga dapat disebabkan oleh penyebab lainnya. Penanganan yang dapat anda lakukan:  Tetap tenang dan amati kondisi anak dengan sakasama,seperti: - Menghitung lamanya kejang,karna tak jarang akibat penampilannya yang menakutkan , orangtua merasa kejangnya berlangsung lama meski sebenarnya hanya berlangsung dalam detik atau menit. - Kejang pada satu atau beberapa bagian tubuh. - Perilaku bayi atau anak sebelum dan sesudah kejang. - Apakah disertai demam.  Letakkan anak ditempat yang aman ,dengan posisi tubuh miring atau tengkurap untuk menghindari tersedak air ludah atau muntah.  Kendorkan pakaiannya bila pakaiannya tampak menekan.  Janagan meletakkan apapu kedalam mulut anak.  Jangan pernah memberikan obat penurun panas melalui mulut saat anak kejang. Obat melalui mulut baru boleh diberikan setelah anak bebas kejang dan sadar.  Jangan memaksa memegangi atau menekan tubuh anak saat kejang, sehingga dapat menyebabkan terjadinya patah tulang.  Segera hubungi dokter , apalagi jika terjadi kejang demam yag berulang. 3. Batuk Batuk merupakan gejala penyakit yang sering bayi dan anak-anak.seperti infeksi virus,bakteri,flu,bronkiolitis,radang paru-paru,alergi,asma,masuknya benda asing ke dalam tubuh,kelainan bawaan atau faktor psikologi. Batuk sebenarnya adalah reaksi tubuh untuk bantu membersihkn saluran pernapasan dari benda asing atau iritan yang masuk. Namun,bila batuk menjadi berlebihan bisa sangat mengganggu,bahkan mengakibatkan berbagai komplikasi. Biasanya dokter akan memberkan pengobatan tergantung dari penyebab batuk. Penanganan yang dapat dilakukan :  Berikan bayi cukup cairan untuk melegakan tenggorokan dan mempermudah penegluaran lendir.  Jaga kebersihan rumah dan ventilasi dengan baik.  Untuk membantu mengeringkan lendir dari kepala, tinggikan bagian kepala dari ranjaang bayi dengan meletakan bantal atau gulungan selimut dibawah kasurnya.  Pantau terus suhu tubuh bayi.  Perhatikan aapaka batuk terjadikarena perbahan cuaca pagi,malam,atau sepanjang hari. Perhatikan pula asal mula dan ciri-ciri batuk, untuk mempermudah dokter menentukan diagnosis.  Jangan pernah meberikan obat batuk yang dijual bebas kebayi,tanpa berkonsultasi kepada dokter dahulu. Hubungi dokter bila bayi menderitabatuk yang menetap atau jika bayi batuk :  Usia bayi kurang dari 3 bulan.  Pernapasan menjadi cepat atau terlihat seak nafas.  Wheezing atau bunyik terdengar ngik,,ngik (mengi) saat bernafas.  Bayi menderita demam.  Batuk sudah lebih dari 1 minggu.  Menelan benda asing.  Menderita penyakit kronik lainnya, seprti penyakit jantung atau pru-paru. 4. Flu Fllu adalah penyakit yang paling sering diderita anak di tahun pertamanya. Nama lain fllu adalah influenza, kommon coold, batuk pilek, atau sering disebut masuk angin. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang sejenisnya sangat banyak tapi memberi gejala yang hampir sama. Cara penularan melalui udara saat penderita batuk atau bersin dan melalui kontak tangan. Gejala umum flu antara lain batuk,pilek,bersin,nafsu makan menurun,nyeri bila menelan makanan,dan demam atau tanpa demam, biasanya tidak lebih dari 38,50C. ingus yang keluar dari hidung awalnya encer lalu berubah menjadi kental kekuningan atau kehijauan. Umumnya gejala ini terjadi dalam beberapa hari dan sangat menular sampai hari ke3-4 gejala yang akan berkurang setelah hari ke 4-5 lalu sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam 7-14 ahri. Beberapa anak akan tetap batuk dan muncul gejala lainnya sampai 2 minggu atau lebih. Flu sebenarnya bukan penyakit berbahaya karena jarang menimbulkan komplikasi sekalipun disertai demam tinggi. Walaupun tidak bebahaya bayi dan anak akan terkena fllu akan cukup terganggu, biasanya anak menjadi rewel, nafsu makan berkurang, dan sulit tidur. namu, bila daya tahan tubuh anak menurun, dapat terjadi komplikasi, seperti pnemonia, bronkitis, infeksi telinga, atau senositis. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi telinga tengah. Penanganan yang anda dapat lakukan :  Pengobatan yang baik adalah istirahat dan berikan cukup cairan. Berikan ASI atau susu sesering mungkun. Jika bayi sudah mulai makan makanan padat,berikan sup atau buah-buahan sehingga mendapat ekstra cairan.  Nasal aspirator Untuk bayi berkurang dari 6 bulan, bantu bayi menegeluarkan ingus dengan mnggunakan alat penyedot ingus yang banyak dijual dipasaran. Anak yang lebih besar dapat diajari menegeluarkan ingus dari hidungnya untuk mencegah terjadinya penumpukan lendir yang dapat mengganggu orang lain,misalnya telinga.  Untuk membantu mengeringkan lendir didaerah kepal,letakkan selimut yang dilipat di antara kasur dan ranjangnya dibagian kepala agar posisi kepala lebih tinggi.  Jangan memaksa dokter memberikan antibiotika karena penyebab fllu adalah virus, yang tidak akan bereaksi dengan antibiotika. Dokter akan memberikan antibiotika jika terjadi komplikasi dengan infeksi bakteri,seperti radang paru- paru atau infeksi telinga.  Periksa suhu tubuh bayi gengan termoter untuk memastikan suhunya. Yang perlu anada ketahui bahwa bayi baru lahir sering bersin untuk mengeluarkan sisa lendir dan sebagai reaksi tubuh untuk membersihkan jalan nafas saat teriritasi dengan iritan,misalnya debu tau asap. Keadaan ini normal dan bukan tanda-tanda flu Pencegahan yang dapat anda lakukan :  Tingkatkan daya tahan tubuh anak.  Sedapat mungkin hindari kontak dengan penderita fllu  Biasakan cara hidup bersih dan sehat dalam keluarga, seperti biasakan cuci tangan setelah dari kamar mandi atau sebelum makan,dan menutup mulut saat batuk/bersin  Fllu tidak memerlukan antibiotika karena penyebabnya adalah virus,kecuali terdapat infeksi sekunder oleh bakteri. Sebaiknya antibiotika diberikan atau saran dokter. Fllu akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 14 hari Hal yang perlu diketahui mengenai antibiotika : Penggunaan antibiotika yang tidak tepat menyebabkan bakteri bermutasi menjadi kebal , sehingga jenis bakteri yang awalnya dapat di obati dengan mudah oleh antibiotika jenis ringan,akan membutuhkan jenis antibiotika dengan generasi yang lebih berat yang harganya lebih mahal sehingga biyaya pengobatan semakin tinggi. Pemberian antibiotika secara berlebihan adalah salahsatu penyebab terjadinya resistensi kuman. Indikasi klinik yang benar adalah hanya menggunakan antibiotika bila penyebab infeksi dalah bakteri,jenis antibiotika yang diberikan sesuai untuk jenis bakterinya, dosisnya tinggi,diresepkan dari dokter, dan diminum sampai selesai walaupun keadaan telah membaik. Hubungi Dokter : Usia bayi kurang dari 6 bulan  Batuk pilek menetap lebih dari 7 hari  Kesulitan bernafas atau sesak nafas.  Tampak terkena infeksi teling(bayi tampak kesakitan menarik/mengusap satu atau kedua telinganya)  Bayi tampak geisah dan tidak dapat minum  Bayi menderita demam  Bayi dengan pentakit kronik (jantung,ginjal,paru-paru,atau diabetes) dengan gejala flu 5. Radang paru-paru (pneumonia) Radang paru-paru atau pneumonia sering ditemukan pada bayi dan anak. Ini adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang sering disebabkan oleh virus atau bakteri. Virus penyebab pnenumonia antar lain virus campak dan virus influenza. Pneumonia merupakan masalah kesehatan didunia karena angka kemtaiannya tinggi di negra berkembang maupun negara maju. Gejala umumnya panas tinggi,batuk,sesak nafas,dan tidak mau makan/minim susu, dan bayi dalam kondisi gelisah dan bibir tampak kebiruan. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan foto rontsgen dan laboratorium darah untuk memastikan penyakitnya. Pengobatannya tergantung dari jenis infeksi yang menyebabkannya dan kondisi bayi. Pencegahan yang dapat dilakukan :  Memberikan vaksinasi hib DPT MMR fllu vaksin,cacar air, dan imunisasi pneumokokus (PCV) yang dapat mencegah pneumonia.  Melakukan kebiasaan cara hidup sehat dan bersih dalam keluarga. Pastikan rumah anda bebas dari asap rokok.jika anda atau pasangan merokok,lakukan diluar rumah. Penelitian menunjukan anak-anak yang hidup dilingkungan perokok mudah menderit sakit dan terkena pneuminia,infeksi saluran nafas atas, asma , dan infeksi telinga. 6. Bronkiollitis Bronkiolotis adalah inveksi bronkiolus (saluran udara yang kecil)yang terisi oleh mukus sehingga menyumbat dan menyulitkan bernafas,sering ditemui pada anak-anak terutama bayi yang berusia dibawah 6-12 bulan. Bronkiolitis yang sangat berbahaya dapat menimbulkan kematian,terutama pada bayi di bawah usia 6 bulan. Virus yang paling menyebabkan bronkiolitis adalah respiratory syncy tial virus (RSV), tapi bronkiolitis dapat juga dapat disebabkan oleh virus lain seperti paraenflluenza 3 atau adenofirus. Gejala umumnya biasanya berawal seperti gejala fllu atau pilek,dan setelah 1-2 hari mulai timbul batuk disertai demam ringan, sesak nafas , dan pernfasan menjadi cepat kadang di iringi bunyi mengi (ngiik-ngiik) disertai kesulitan makan atau minum. Segera hubungi dokter, bila ada gejala diatas. Bila penyebabnya virus, pengobatannya tidak memrlukan antibiotika. Bayi yang menderita inveksi serius biasanya disarankan dikter dirawat di rumah sakit. Penanganan yang anda lakukan : Jangan merokok dirumah atau disekitar rumah,apalagi jika bayi memiliki kelainan saluran nafas atau jantung,sistem kekeblan yang rendah,atau kelahiran prematur.  Jika bayi berkurng dari 6 bulan, konsultasikan kedokter tardahulu untuk memeberikan asetaminoven saat bayi merasa tidak nyaman.  Selanutnya sama seprti penanganan fllu. Pencegahan yang dapat dilakukan : Karena penularan virus ini melalui udara atau permukan yang terkontaminasi, pencegahan terbaik yang anda lakukan :  Jagalah kebersiahan tangan anda dan tangan bayi  Sedapat mungkin hindari keramaian atau orang sakit  Hindari bayi terpapar asap rokok  Berikan vaksinasi fllu bla perlu. 7. Diare Diare adalah kondisi yang secara tiba-tiba terjadi perubahan buang air besar dari pada bisasanya, dimana frekuensi dan jumlahnya sering dan konsistensi seperti air. Diare atau berak mencret juga merupakan gejala penyakit yang sering mengenai bayi dan bailta. Bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari 10 kali sehari, dan bayi yang lebih besar akan berbeda-beda, ada yang 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali seminggu saja. Bayi yang akan diberikan ASI biasanya akan buang air besar lenih sering pada beberapa bulan pertama. Dengan kata lain, anda perlu mengetahui kebiasaan buang air bayi anda yang normal. Diare dapat disebabkan oleh virus (penyebab tersering) bakteri parasit terapi antibiotik tertentu alergi susu juga dapat sebagai gejala penyerta. Penularan penyakit diare adalah kontak langsung dengan tinja yang terinfeksi, melalui : 1. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau tersentuh oleh tangan yang kotor, 2. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, 3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar atau air yang tidak dimasak dengan benar, 4. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih, 5. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau setelah membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang. Pada diare dengan penyebab virus (yang tersering) tidak memerlukan pengobatan khusus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan. Penanganan yang dapat dilakukan antara lain : 1. Perhatikan tanda-tannda dehidrasi, antara lain bayi menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus, air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, adakalanya tidak keluar sama sekali, dan mata tampak cekung atau terbenam, ubun-ubun bayi menjadi cekung. 2. Berikan banyak minum (ASI) dan tetap memberikan makanan seperti biasa dan cairan tambahan (oralit atau sejenisnya). Pada kasus yang berat, dokter akan menganjurkan menghentikan pemberian susu formula untuk sementara, tapi ASI tetap dilanjutkan. 3. Bila diare terjadi berulang kali atau disertai muntah, anak akan kehilangan banyak cairan, bahkan sejumlah mineral penting, seperti natrium, kalium, dan klorida ikut terbuang. Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin, seperti larutan oralit atau pedialit (oralit untuk anak dengan beberapa rasa buah), larutan gula garam, sup, dan air tajin. Air tajin efektif bagi bayi untuk mengatasi diare karena tajin mengandung glukosa polimer yang mudah diserap. 4. Berikan larutan oralit atau pedialit ini sedikit demi sedikit. Jika anak memuntahkannya, berhentilah sejenak dan coba memberinya lagi 10 menit kemudian. 5. Cara membuat larutan gula garam adalah air putih segelas diaduk dengan 2 sendok the gula pasir dan seujung sendok the garam. Berikan cairan setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang air besar atau berikan bertahapperlahan satu sendok makan setiap beberapa menit untuk mencegah muntah. 6. Bila anak sudah mendapatkan makanan tambahan, berikan makanannya secara bertahap. Yang terpenting adalah membuat anak kembali kemakanan padatnya karena inilah yang terbaik untuk mengobati diarenya. Karena sel-sel usus yang dirusak oleh virus memerlukan nutrisi untuk pembentukan kembali. Penelitian menyatakan bahwa pemberian makanan seperti biasanya akan memperpendek gejala masa diare ini. 7. Jangan pernah memberikan obat untuk menghentikan diare yang akan memperburuk keadaan. Karena diare sebenarnya adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontminasi makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat seperti menyumbat saluran pipa yang akan keluar yang menyebabkan aliran berbalik dan akan memperburuk saluran tersebut. Diare biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai 14 hari. Waktu penyembuhanya tergantung dari keadaan kesehatan anak dan banyaknya cairan yang masuk. Pencegahan yang dapat dilakukan : 1. Teruskan berikan ASI 2. Setelah bayi memulai makanan pendampingnya (4-6 bulan), jagalah kebersihan makanan dan peralatannya 3. Karena penularan diare adalah kontak langsung dari tinja melalui tangan/ serangga, maka penting dekali menjaga kebersihan tangan dan lingkungan. 4. Sterilkan botol susu dengan benar 5. Buang sisa susu atau makanan yang tidak habis terminum/ dimakan oleh bayi setelah 1 jam. 8. Gondongan Gondongan disebut mumps atau parotitis epidemic dalam istilah kedokteran. Gondongan adalah penyakit akut dan menular yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah terutama kelenjar parotis, yaitu kelejar ludah besar didepan telinga dan juga sering mengenai kelenjar ludah di bawah rahang. Gejala umum biasanya yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot dan tenggorokan. Timbul pembengkakan pada kelenjar parotis, mula-mula satu sisi kemudian biasanya mengenai kedua sisi, yang disertai rasa nyeri dan sukar membuka mulut. Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Gondongan mudah menular, jadi sebaiknya tidak membawa anak keluar rumah, 2. Pantau terus suhu badan anak, 3. Istirahat ditempat tidur dapat mengurangi terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan, 4. Sebaiknya beri diet makanan yang cair dan linak, 5. Berikan minum yang cukup untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat, 6. Perhatikan kebersihan mulut anak, 7. Kompres dingin atau hangat didaerah yang bengkak, 8. Tidak dapat diobati dengan antibiotika karena penyebabnya virus. 9. Batuk Rejan Batuk rejan atau batuk seratus hari secara kedokteran disebut pertusis yaitu infeksi saluran pernapasan bagian atas, tepatnya pada batang tenggorokan yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertusis. Apabila tidak diobati dengan baik, dapat terjadi komplikasi radang paru-paru. Cara pencegahan utama adalah dengan pemberian vaksinasi dasar DPT dan suntikan ulang. Gejala batuk rejan awalnya seperti influenza, yaitu batuk dan pilek ringan diserti menurunnya nafsu makan. Pada flu biasa, gajala akan sembuh dalam beberapa hari. Pada batuk rejan, setelah 2 minggu batuk akan semakin parah dank eras seperti menggonggong dan sembuh dalam 6-8 minggu bila atnpa kompikasi. Usahakan terus member masukan cairan dan gizi dan memantau suhu bayi/anak. 10. Alergi Alergi terjadi sebagai reaksi dari system imun yang berlebihan terhadap rangsangan tertentu, misalnya makanan, obat, debu, dan bulu binatang. Alergi merupakan faktor bawaan atau keturunan, yang menimbulkan penyakit alergi setelah terkena faktor pencetusnya. Gejala-gejala alergi : 1. Jika mengenai saluran pernapasan, akan timbul gejala bersin-bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan dan gatal-gatal. 2. Serangan asma 3. Jika mengenai kulit akan meninggalkan biduran atau eksim, kulit tampak kemerahan dan gatal. 4. Jika mengenai mata maka akan tampak mata merah berair, kemerahan, dan benkak pada kulit disekitar kelopak mata dan gatal. 5. Jika mengenai pencernaan dapat menyebabkan diare atau muntah-muntah. 6. Syok anafilasis yaitu syok akibat reaksi alergi berat yang dapat mengancam jiwa, karena mempengaruhi beberapa organ tubuh secara bersamaan. Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Memantau,mencari dan menghindari pencetus alergi. 2. Member makanan pendamping untuk bayi satu persatu secara bertahap. 3. Berikan ASI kepada bayi. 11. Asma Asma adalah penyempitan jalan napas yang menimbulkan gejala sesak napas, batuk-batuk, dan bunyi mengiik (suara napas terdengar pada saat mengeluarkan napas). Asma dipengaruhi oleh faktor keturunan. Serangan bias timbul apabila bertemu dengan pencetusnya, antara lain flu, udara dingin, perubahan emosi, asap rokok, perubahan cuaca, olahraga dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang, makanan). Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Berikan pengobatan sesuai dengan yang diinstruksikan dokter, 2. Sedapat mungkin bebaskan anak dari segala pencetusnya dan jaga kebersihan rumah dan kamar anak dari debu. 3. Untuk anak yang sering terserang, sediakan obat cadangan sesuai dengan resep dokter. 12. Infeksi Telinga Tengah Infeksi telinga tengah disebut otitis media. Cara termudah mengetahui bayi terkena infeksi telinga maupun penyakit lainnya adalah mengamati perubahan perilakunya. Jika bayi berubah menjadi gelish, atau menangis lebih sering dari seperti biasanya, sebaiknya cari penyebabnya. Infeksi telinga tengah biasanya terjadi setelah serangan flu, diserati beberapa gejala lainnyaseperti : 1. Suhu tubuh tinggi, 2. Bayi mengusap atau menarik-narik telinganya. Biasanya bayi juga sering menarik-narik telinga tanpa sebab , bukan karena kesakitan. Jadi, prhatikan apakah bayi dalam keadaan sehat atau kesakitan. 3. Diare. Virus yang menyebabkan infeksi telinga dapat juga menyebabkan gejala sakit pencernaan 4. Nafsu makan menurun. Infeksi telanga menyebabkan perut tidak enak dan sulit menelan. Biasanya bayi menangis saat diberi minum susu, 5. Keluar cairan keputihan atau kekuningan dari telinga. Bau tak sedap dari tenga berarti sudah terdapat lubang pada gendang telinga. Penyebab infeksi telinga tengah : Infeksi telinga terjadi ketika cairan dan bakteri membangun area disekitar gendang telinga bayi. Normalnya air yang masuk ke area ini akan keluar dengan cepat melalui tuba eustachi (saluran yang menghubungkan telinga tengah dibagian belakang hidung dan tenggorokan) ketika bayi menguap atau menelan. Saat serangan flu, tuba ini tertutup, sehingga air yang masuk akan terjebak ditelinga tenggah. Bakteri sangat menyukai tempat yang gelap dan basah sehingga area itu menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk berkembang. Bila infeksi semakin membu ruk, gendang telinga membengkak yamg menimbulkan rasa sakit. Demam akan timbul sebagai reaksi tubuh untuk melawan infeksi ini. Penanganan tang dapat dilakukan adalah : 1. Bila bayi mendapat antibiotika, pastikan anda memberikan sesuai resep dokter. Lakukan pemeriksaan ulang kedokter beberapa minggu sesudahnya, untuk memeriksa apakah obat bekerja denngan baik.. 2. Atasi demam dan rasa sakit dengan asetaminofem atau ibuprofen sesuai anjuran dokter. 3. Berikan kompres hangat atau dingain dengan botol di telinga bayi untuk mengurangi rasa sakit. 4. Berikan cukup cairan. Pencegahan yang dapat dilakukan : 1. Lakukan vaksinasi sesuai jadwal.imunisasi akan mencegah penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan infeksi telinga. 2. Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan.hasil penelitian menyatakan bahwa anak-anak yang diberikan ASI selama 6 bulan pertama sangat jarang menderita infeksi telinga. 3. Sedapat mungkin hindari bayi dari penderita flu atau infeksi lainnya. Hindari juga asap rokok yang dapat menurunkan daya tahan tubuh bayi. 13. Mata merah Mata merah atau conjunctivitis adalah iritasi atau infeksi pada conjunctiva (jaringan tipis yang melapisi begian putih bola mata dan bagian dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh virus atau bakteri, dan sifatnya menular. Mata merah dapat juga terjadi karena iritasi debu, alergi atau saluran air mata yang tersumbat. Gejala umumnya adalah mate merah, berair atau mengeluarkan kotoran mata. Kelopak mata juga tampak membengkak. Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Bersihkan kotoran mata dengan menggunakan kapas bulat bersih yang dibasahi air matang, mulai dari bagian dalam (hidung) kearah luar. Satu kapas untuk satu kali usapan. 2. Bersihkan tangan anda dan tangan bayi setiap kali setelah menyentuh mata merah. 3. Jangan gunakan handuk atau sapu tangan bersamaan. 4. Jangan mengusap-usap mata. 5. Berikan obat tetes mata yang diberikan sesuai anjuran dokter. 6. Hindari kontak dengan penderita mata merah. 14. Infeksi saluran kemih (isk) ISK adalah infeksi pada system kemih, biasanya disebabkan oleh bakteri. Infeksi dapat terjadi dari bakteri yang masuk melalui kulit disekitar kelamin atau anus atau dapat melalui aliran darah. Komplikasi dapat timbul bila urin dari kandung kemih masuk kembali kearah ginjal, yang menimbulakan kerusakan ginjal atau gagal ginjal. Gejala umum ISK biasanya bayi hanya terlihat gelisah disertai demam tinggi. Karena tidak terdapatnya gejala-gejala yang spesifik, banyak kasus ISK pada bayi tidak dapat dideteksi dini, sehingga sering menimbulkan komplikasi. Pada beberapa kasus, bayi dan anak dapat memperlihatkkan gejala umum ISK berikut : 1. Lebih sering kencing, 2. Sakit saat kencing atau kencing berdarah, 3. Air kencing berbau, 4. Sakit perut atau pinggang, 5. Demam atau tanpa demam, 6. Mual dan kadang disertai muntah, Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Beri minum atau cairan yang cukup. Berikan ASI dan ssu lebih sering, 2. Habiskan antibiotika dari dokter, bila penyebab adalah infeksi bakteri. 3. Atasi demam dengan obat penurun panas, 4. Beritahu dokter bila mempunyai riwayat keluargadengan masalah ginjal atau kantong kencing. Pencegahan yang dapat dilakukan : 1. Pastikan bayi mendapat cukup ASI dan cairan. Minum yang cukup akan mencegah konstipasi dan membuat bayi sering kencing, sehingga membersiihkan urin dari salurannyya. 2. Saat mengganti popok, bersihkan dengan arrah dari depan (kelamin), ke belakang (anus) untuk mengurangi bakteri pada bagian ini. 15. Meningitis Meningitis adalah radang selaput otak yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. Virus penyebab meningitis y ang paling sering terjadi adalah enterovirus, sedangkan bakteri penyebab meningitis, antara lain meningokokus,hemophilus influenzea type B, dan pneumokokus. Gejala umum pada meningitis pada bayi yaitu bayi menangis kuat atau kondisinya sangat lemah,ubun-ubun kepala tampak menonjol,muntah,gelisah atau lemah mengantuk, menolak minum susu atau makan. Ruam pada tubuh (bercak keunguan) akan muncul terahir,dan demam kadang tidak ada. Meningitis yang mengenai bayi dibawah 3 bulan disebut neonatal meningitis,karna gejala pada bayi kada tidak khas,yang terpenting adalah melihat perubahan pada bayi,dan bila menduga terkena meningitis segera hubungi dokter. Gejala umum meningitis pada bayi yang lebih besar yaitu demam,sakit kepala hebat,leher kaku tegang,sensitive terhadap cahaya,kejang,ruam kulit,gelisah, mengantuk,dan muntah. Bila dokter menduga bayi menderita meningitis,untuk memastikan penyebabnya akan dilakukan pemeriksaan lumbal (spina tap) untuk mengambil sedikit cairan spinal. twDengan mengetahui penyebab meningitis dan pengobatan sedini mungkin,kebanyakan meningitis akan sembuh total. Pangobatan yang terlambat dapat menyebabkan masalah yang serius seperti ketulian,keterbelakangan mental,dan kematian. Untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri meningitis kita harus membiasakan hidup sehat.berikan juga imunisasi Hib dan pneukokus pada bayi. 16. Trauma kepala Bayak bayi dibawah usia 1 tahun mengalami trauma kepala karena terjatuh,biasa dari tempat tidur,gendongan,sofa,baby walker,atau terjatuh saat belajar berjalan. Akibat terjatuh lainnya bisa terjadi tulang retak atau patah,terkilir,dan lecet. Setiap benturan dikepala dapat menimbulkan cedera ringan sampai berbahaya. Benturan dapat menyebabkan luka yang tampak dari luar seperti benjol,memar pada kulit,luka lecet/robek,atau yang tidak tampak seperi gegar otak. Gegar otk adalah memar pada jaringan otak akibat gunjangan,yang menyebabkan terjadinya perdarahan kecil dan membuat jaringan otak jadi membengkak. Bila benturan ringan,anak akan tetap sadar dan biasanya menangis karena kesakitan atau tekejut,dan biasanya tidak belangsung lama karena anak akan kembali beaktivitas. Gegar otak atu memar otak r bila setelah benturan,anak akan kehilangan kesadaran tersebut karena terganggunya pusat kesadaran akibat benturan itu,tapi tidak berarti terjadi kerusakan otak. Bayi yang terjatuh,meskipun kepalanya terbentur,biasanya tidak berakibat buruk karena akan tulang kepala bayi relatif masih elastis sehingga benturan tidak menyebabkan kerusakan pada otak. Tanda yang tampak seperti kepala ben jol,luka,atau memar tidak selalu berarti anak mengalami gegar otak. Luka ini terjadi diantara kulit kepala dan tulang tengkorak,biasanya relative tidak berbahaya,tapi anak tetap harus diobsevasi salama 24-28 jam untuk mewaspadai terjadinya gegar oatak.karena bila terjadi perdarahan pada otak,gejala akan timbul dalam 24-28 jam pertama setelah benturan. Hubungi dokter segera bila: • Bayi mengalami cedera kepala dan tidak sadarkan diri • Bayi dengan cedera kepala ringan,dalam observasi 24-28 jam setelah trauma kepala,bayi mengalami: - Muntah-muntah - Mengantuk dan tidur berlebihan. - Sakit kepala hebat. - Perubahan perilaku. - Penurunan kesadaran. - Garngguan bernapas. - Kejang.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
 Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh. Adapun beberapa jenis pada bayi dan anak balita yaitu : - Panas/demam - Kejang Demam - Batuk - Flu - Radang paru-paru (pneumonia) - Diare - Gondongan - Batuk rejan - Infeksi telinga tengah - Mata merah - Infeksi saluran kemih (isk) - Meningitis - Trauma kepala B. Saran Adapun saran dari penulisan makalah ini yaitu diharapkan pada pembaca makalah ini setelah membaca isi dari makalah ini bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Daftar Pustaka Prawiihardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan, Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Rukiyah, aiyeyeh dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi, Jakarta : Trans Info Media. Wiknjosastro,H.2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prof.dr. Abdul Bari Saifuddin,SpOG,MPH. 2002. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo http://www.scribd.com/doc/12863508/ penanganan bayi dan balita sakit.

SILABUS

Sekolah : SMA KARTIKA VII-2
 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
 Kelas/Semester : X/ 1 (Satu)
 Standar Kompetensi : Berbicara
 Kompetensi Dasar :
 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Karakter 2.2 Mendiskusikan masalah yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau buku. Artikel dari media cetak/elektronik • •Membaca teori tentang mengemukakan pendapat dalam diskusi • Bergabung dengan kelompok diskusi • Membaca artikel yang berjudul ”Mengingat Kembali Apresiasi Puisi” • Mencatat masalah-masalah dalam artikel • Membacakan masalah yang telah dicatat • Menaggapi masalah yang disampaikan kelompok lain • Mengajukan saran perbaikan terhadap masalah yang disampaikan kelompok lain 1. Kognitif a. Proses • Mampu menemukan masalah dari artikel b. Produk • Mampu menanggapi masalah dalam artikel • Mampu mengajukan saran pemecahan terhadap masalah yang disampaikan 2. Psikomotor • Mampu menuliskan hal-hal penting di dalam artikel • Mampu membacakan hasil diskusi di depan kelas Proses: Dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta (siswa) dalam menggarap tugas. Produk: Dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas Jenis tagihan: • Tugas kelompok • Tugas individu Bentuk tagihan: • Uraian bebas • Pilihan ganda • Jawaban singkat 2x45 Buku Bahasa Indonesia kelas X Disiplin Percaya diri Kritis Penuh perhatian Kreatif 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita

PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PANCA BUDI MEDAN

                                                              
                                                                    BAB I PENDAHULUAN
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi dalam bentuk buku mengharuskan pustakawan bekerja keras untuk melaksanakan pemilihan atau menyeleksi buku dalam kegiatan pengadaan di perpustakaan. Pustakawan harus mampu menyediakan buku-buku yang diminati oleh penggunanya, terutama yang berhubungan dengan pendidikan dan keilmuan karena perpustakaan bertindak selaku penyimpan ilmu pengetahuan dan berperan dalam proses transformasi pengetahuan dan informasi. Perpustakaan dikatakan berhasil jika dapat memenuhi kebutuhan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Keberhasilan perpustakaan dalam memberikan layanan tidak terlepas dari kegiatan pelayanan informasi. “Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpum, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Yang disebut perguruan tinggi ialah meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademik, politeknik, dan perguruan tinggi lain yang sederajat”. ( Qalyubi dkk., 2003:10). Dalam defenisi lain menjelaskan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi turut mendukung terlaksananya Tri Darma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengelola, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya ( Septiantono : 2003 ). Perpustakaan pada dasarnya merupakan sebuah lembaga untuk mengumpulkan, merawat, menyimpan, mengatur dan melestarikan bahan-bahan perpustakaan yang berupa rekaman hasil pemikiran dan temuan penelitian serta ungkapan cipta karya manusia untuk selanjutnya didayagunakan sebagai bahan informasi kepada masyarakat. Agar perpustakaan mampu berfungsi sebagai sarana pelestarian hasil budaya bangsa dan sebagai sumber informasi bagi pendidikan, penelitian, dan penerapan ilmu dan teknologi perlu pembinaan di seluruh aspeknya. Suatu perguruan tinggi dikatakan baik apabila sarana perguruan tinggi tersebut dapat menunjang program perguruan tinggi yang bersangkutan. Salah satu dari sarana tersebut adalah perpustakaan. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan terhadap bahan pustaka, perlu diadakan pengadaan bahan pustaka yang terencana dan terarah sesuai dengan kubutuhan pengguna perpustakaan yang dilayani. “Pengadaan merupakan konsep yang mengacu pada prosedur sesudah kegiatan pemilihan untuk memperoleh dokumen, yang digunakan untuk mengembangkan dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi serta mencapai sasaran unit informasi” (Sulistyo-Basuki, 1991:27). Pengadaan bahan pustaka tidak terlepas dari pembinaan koleksi yang merupakan salah satu kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan perpustakaan dalam upaya meningkatkan kualitas perpustakaan dan mutu pelayanan informasi kepada pengguna. Perpustakaan harus mampu mendukung segala kebutuhan informasi pada bidang studi yang menjadi bidang pengadaannya. Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu perpustakaan. Tanpa pengadaan bahan pustaka, suatu perpustakaan tidak bisa dikatakan sempurna. Untuk itu, pengadaan sangat dibutuhkan pada suatu perpustakaan karena melalui proses pengadaan kita bisa mengetahui berasal dari mana saja bahan pustaka yang dimiliki, serta berapa banyak jumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bidang kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan semua jenis koleksi bahan pustaka. Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi yang digunakan untuk mahasiswa dan dosen di lingkungannya. Dalam hal pengadaan koleksi bahan pustaka, perpustakaan sering mengalami berbagai kendala, misalnya dalam pemilihan koleksi, keterbatasan dana, pemanfaatan koleksi dan sebagainya. Oleh karena itu, perpustakaan harus mengadakan koleksi perpustakaan secara cermat agar dana yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dapat dirasakan oleh civitas akademika. Dalam mengadakan koleksi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, perlu dikerjakan oleh pihak perpustakaan secara profesional. Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi permasalahan dalam penulisan kertas karya ini adalah apakah bahan pustaka yang diadakan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta bagaimana cara kerja pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis memberi judul “PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PANCA BUDI MEDAN” pada kertas karya ini. 1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dan prosedur pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. 2. Untuk mengetahui jenis koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Universitas Paca Budi Medan. 3. Untuk mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi dalam proses pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. 1.3 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini yaitu membahas tentang mekanisme dan prosedur pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Panca Budi Medan. Pembahasannya mencakup koleksi perpustakaan, sistem pengadaan bahan pustaka, inventarisasi bahan pustaka dan proses seleksi bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penyebar informasi di lingkungan universitas yang memiliki fungsi penting bagi lembaga induknya ataupun bagi para penggunanya. Maka dari itu suatu perpustakaan perguruan tinggi harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi tersebut untuk mencapai kesesuaian antara perguruan tinggi dengan fungsi perpustakaan tersebut. 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Menurut pendapat Sulistyo-Basuki (1991:51), perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Selain pendapat Sulistyo-Basuki diatas mengenai perpustakaan perguruan tinggi, pendapat lain menyebutkan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah tinggi (Sjahrial-Pamuntjak, 2000:5). Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit kerja yang dilaksanakan pada sebuah ruangan yang merupakan bagian sebuah gedung itu sendiri yang mempunyai tugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2.1.2 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi Tugas perpustakaan tinggi yaitu mengikuti perkembangan kurikulum yang ada karena apabila bahan pustaka yang ada di perpustakaan informasinya tidak mengikuti perkembangan zaman, maka pengguna perpustakaan akan jarang berkunjung ke perpustakaan. saat ini perkembangan informasi begitu cepatnya berubah, maka dari itu suatu perpustakaan harus mampu mengikuti perkembangan kurikulum yang ada agar pengguna bisa sesering mungkin berkunjung ke perpustakaan. Adapun yang menjadi tugas dari perpustakaan perguruan tinggi yaitu : 1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahanbahan yang dibutuhkan untuk pengajaran. 2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya. 3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti. 4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak. 2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Secara umum fugsi perpustakaan tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakannya. Baik bagi civitas akademika maupun pengguna di luar kampus. Perpustakaan juga dapat berfungsi sebagai pusat belajar mengajar maupun sebagai pusat penelitian bagi mahasiswa dan dosen. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi meliputi : 1. Pusat pelestarian ilmu pengetahuan 2. Pusat belajar 3. Pusat pengajaran 4. Pusat penelitian 5. Pusat penyebaran informasi 2.1.4 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi Menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 52), tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut : a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. seiring pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi. b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar. c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal. Perpustakaan Nasional RI (1996:6), mengatakan tujuan perpustakaan perguruan tinggi ialah untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 1. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Dharma yang kedua yaitu penelitian, dilakukan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi peneliti. 3. Dharma yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, diselenggarakan melaui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan informasi bagi masyarakat. Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan di lingkungan lembaga tinggi, yang bukan hanya untuk mahasiswa saja, tetapi juga untuk dosen dan para staf yang berada di lembaga tinggi tersebut. Serta memberikan jasa informasi untuk mendukung, mempelancar dan mempertinggi kualitas program kegiatan perguruan tinggi tempatnya bernaung. 2.2 Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka Hal yang terpenting untuk mewujudkan peran perpustakaan yang perlu diperhatikan adalah koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut. Karena koleksi harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan penggunanya. sedangkan adanya koleksi harus lewat proses pengadaan bahan pustaka yang diadakan di perpustakaan. Setiap bahan pustaka yang bakan diadakan oleh suatu perpustakaan biasanya dilakukan seleksi terlebih dahulu. Penyelesaian merupakan faktor yang penting, maka diperlukan suatu kemampuan dan keahlian serta pengalaman agar suatu perpustakaan selalu berupaya untuk menyajikan informasi yang dapat memuaskan penggunanya. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh suatu perpustakaan adalah : 1. Layanan Teknis, yang terdiri dari : Pengadaan Pengolahan Pemeliharaan 2. Layanan Pemakai yang terdiri dari : Sirkulasi Referensi Audio Visual Terbitan Berseri 3. Layanan Administrasi, yang terdiri dari : Kesekretariatan Personalia Keuangan 2.3 Sistem Pengadaan Bahan Pustaka Pengadaan bahan pustaka buku mencakup : a) perolehan bahan buku melalui pembelian, b) pembayaran atau tanda terima pembayaran, c) memelihara catatan-catatan yang berhubungan dengan pengadaan Sistem pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan dapat dilaksanakan dengan cara : 1. Pembelian 2. Hadiah/Sumbangan 3. Tukar menukar 4. Penerbitan Sendiri 5. Titipan 2.3.1 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian Setelah melakukan pembelian bahan pustaka, proses selanjutnya yaitu pemesanan bahan pustaka. Pemesanan bahan bahan pustaka/buku dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain yaitu : 1. Melalui toko buku 2. Melalui penerbit, baik penerbit dalam negeri maupun luar negeri 3. Melalui agen buku, baik agen dari dalam maupun agen luar negeri. BAB III PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PANCA BUDI MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Panca Budi Perpustakaan Universitas Panca Budi berada di bawah naungan Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya, yang merupakan penggabungan antara UPT. Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) dengan UPT. Perpustakaan Universitas Panca Budi merupakan gabungan dari perpustakaan masing-masing fakultas dan memiliki satu perpustakaan sekolah, akan tetapi sejak tahun 1982 perpustakaan fakultas digabung menjadi perpustakaan terpusat, dan pada tahun 2000 perpustakaan sekolah digabung menjadi perpustakaan terpusat. Untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dan efisiensi kerja, maka berdasarkan SK Rektor tahun 2005 dibentuklah lembaga perpustakaan terpadu yang berdiri dan menjadi Perpustakaan Universitas Panca Budi. Universitas Panca Budi berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km 4,5 Medan. Gedung Perpustakaan Universitas Panca Budi terletak di samping Gedung Perkuliahan Fakultas Pertanian yang berlokasi di gedung D lantai 2 dengan luas ruangan 600m2. Adapun jumlah rak buku Perpustakaan Universitas Panca Budi adalah 18 rak dan Jumlah koleksi Perpustakaan Universitas Panca Budi hingga tahun 2008 ± 17.000 judul dengan ± 27.000 eksemplar. Kepala Perpustakaan Universitas Panca Budi pertama sekali adalah Bapak Anashanavi Almarhum, hingga sekarang Kepala Perpustakaan Universitas Panca Budi Bapak Aswin ST. Perpustakaan Universitas Panca Budi mengelola, mengoleksi, merawat, dan mendayagunakan koleksi yang dimiliki. Koleksi Perpustakaan Suatu perpustakaan harus memiliki koleksi yang lengkap agar perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna. Pada Perpustakaan Panca Budi Medan, koleksi yang disediakan bertujuan untuk menunjang program Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu program pendidikan, pengajaran, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Koleksi pada perpustakaan harusnya relevan dengan program pendidikannya, selain itu koleksi perpustakaan hendaknya selalu mutakhir, untuk itu perpustakaan harus mengadakan dan memperbaharui koleksi perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengadaan koleksi yang disediakan oleh perpustakaan ditentukan oleh jumlah program studi, mata kuliah, tingkat pendidikan, kegiatan penelitian dan jumlah pengguna. Koleksi Perpustakaan Universitas Panca Budi terdiri dari: buku fiksi, jurnal, majalah, surat kabar, karya ilmiah, dan lain-lain. Jumlah koleksi Perpustakaan Universitas Panca Budi hingga tahun 2008 ± 17.000 judul dengan ± 28.000 eksemplar. Jumlah koleksi tersebut mencakup bidang hukum, pertanian, ekonomi, teknik, komputer, dan buku fiksi. Jumlah anggota perpustakaan yang aktif adalah 2.700 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah koleksi buku teks yang dimiliki Perpustakaan Universitas Panca Budi sudah memadai BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan wawancara penulis dengan pimpinan/ staf Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengadaan bahan pustaka merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh suatu perpustakaan. Karena melalui proses pengadaan dapat diketahui berasal dari mana saja bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. 2. Sistem pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan meliputi kegiatan: Pembelian, Sumbangan/Hadiah, Silang Layang (Tukar-Menukar) dan Penerbitan Sendiri. 3. Pengadaan bahan pustaka yang paling banyak dilakukan pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan adalah dengan cara Pembelian. 4. Anggaran Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan tidak disebutkan secara rinci atau dirahasiakan. 5. Pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan wajib mahasiswa terus dilakukan dari tahun ke tahun sebagai sumber penambahan koleksi perpustakaan. 6. Pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan, kepala dan staf perpustakaan belum memiliki latar belakang ilmu perpustakaan, tetapi semua staf perpustakaan mengikuti pelatihan-pelatihan khusus atau seminar tentang ilmu perpustakaan. 7. Alat Bantu seleksi yang digunakan pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan yaitu Katalog Penerbit, Silabus/Mata Kuliah dan Brosur. 8. Pengguna Perpustakaan Universitas Panca Budi adalah mahasiswa, siswa, staf pengajar/ dosen, guru, staf administrasi dan pengguna dari luar dengan hak yang terbatas. 9. Sistem pelayanan yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Universitas Panca Budi adalah sistem pelayanan terbuka. Dengan sistem ini pengguna diberi kebebasan untuk membuka-buka dan mencari bahan pustaka yang dibutuhkan. 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada tentang sistem pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan, maka penulis memberikan saran yang mungkin bermanfaat untuk perkembangan perpustakaan sebagai berikut: 1. Akan lebih baik jika Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan memiliki koleksi audio visual, agar bisa menambah jumlah koleksi bahan pustakanya. 2. Sebaiknya para petugas perpustakaan yang bekerja pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan memiliki latar belakang ilmu perpustakaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. 3. Pengadaan bahan pustaka hendaknya dapat diadakan melalui sarana-sarana lain misalnya melalui internet, karena sangat membantu dalam menopang kekurangan koleksi dan memudahkan pustakawan untuk mengetahui informasi terbaru dalam penerbitan buku. 4. Jam buka perpustakaan masih kurang efisien sebab Perpustakaan Universitas Panca Budi juga mengadakan perkuliahan kelas malam, untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sebaiknya jam buka pepustakaan ditambah sampai malam. Pengembangan koleksi di lingkungan Universitas Brawijaya menuju pengadaan bersama antar perguruan tinggi di Indonesia Oleh : Dra. Widia Permana, S.Sos., M.AB Pustakawan Muda – Perpustakaan Universitas Brawijaya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Karya ilmiah merupakan sumber informasi yang penting bagi pengendalian IPTEK. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin cepat ini menuntut adanya upaya yang sistematis dan strategis dalam menghadapinya. Perguruan Tinggi sebagai basis pengembang IPTEK dituntut untuk memberikan kontribusi positip dalam menghasilkan temuan temuan baru di bidang IPTEK, khususnya mahasiswa, dosen dan peneliti. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan koleksi penggunanya, Perpustakaan Universitas Brawijaya sedang membangun system interkoneksi dengan ruang baca yang ada di masing masing fakultas, sehingga untuk mencari koleksi yang diperlukan tidak harus berada di Perpustakaan pusat tetapi dapat dilakukan penelusuran informasi di Fakultas dan hasil penelusuran informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan koleksi di Perpustakaan Universitas Brawijaya. Keanekaragaman sumber informasi yang dimiliki Perpustakaan Universitas Brawijaya bukanlah suatu hal yang mutlak dapat memenuhi kebutuhan pemakai untuk kegiatan akademiknya, tetapi masih perlu dilengkapi dengan sumber-sumber informasi lainnya yang berasal dari perpustakaan perguruan tinggi lainnya. Oleh karena itu optimasi jaringan perpustakaan (library networking) sebagai sarana pemanfaatan informasi bersama perlu dibangun guna mengatasi keterbatasan sumber informasi yang tersedia di setiap perpustakaan perguruan tinggi. 1.2. Tujuan Tujuan Pengembangan Koleksi antara lain : 4. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan pengembangan koleksi 5. Membangun model / prototype dari katalog induk karya ilmiah lokal meliputi skripsi, laporan penelitian, artikel jurnal, thesis dan disertasi dilingkungan Universitas Brawijaya . Prospek ini bersifat terbuka untuk bisa dikembangkan oleh perguruan tinggi lainnya 6. Mengembangkan jangkauan wilayah kerjasama berbagi informasi antar anggota perpustakaan perguruan tinggi negeri dengan menyediakan framework portal konten melalui jaringan kerja internet berbasis Open Archive Initiatives (OAI) untuk protokol dan program Dublin Core database untuk interoperability dan open source untuk diimplementasikan di Perguruan Tinggi lainnya. Diharapkan pangkalan data tersebut merupakan embrio Katalog Induk Nasional (KIN) yang akan dipusatkan di DIKTI 7. Dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat umum melalui koneksi internet. 1.3. Sistematika Penulisan • I. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan • II. Pengembangan Koleksi mencakup Pengertian Pengembangan Koleksi, Kebijakan Pengembangan Koleksi, Pengertian Jaringan Informasi, Silang Layan, Jumlah Buku Teks • III. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Universitas Brawijaya Sebagai Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, mencakup Data Koleksi Perpustakaan 5 tahun terakhir, Jumlah Fakultas dan mahasiswa 5 tahun terakhir, Data Dosen 5 tahun terakhir, Mekanisme Pengadaan Bahan Perpustakaan Universitas Brawijaya, Strategi Pengembangan koleksi UPT Perpustakaan Universitas Brawijaya. II. PENGEMBANGAN KOLEKSI 2.1. Pengertian Pengembangan koleksi Menurut Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman (2004:53) Pengembangan Koleksi mencakup kegiatan memilih bahan perpustakaan dan dilanjutkan dengan pengadaan. Memilih bahan perpustakaan memerlukan alat Bantu perpustakaan. Alat Bantu yang biasa digunakan untuk memilih bahan perpustakaan ialah : 1. 1. Silabus mata kuliah 2. 2. Bibliografi 3. 3. Tinjauan dan resensi 4. 4. Pangkalan data Perpustakaan lain 5. 5. Sumber sumber lain dari internet Pembinaan dan pengembangan koleksi adalah salah satu kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan perpustakaan untuk menyediakan dan memberikan pelayanan informasi kepada pemakai. Perpustakaan tidak dapat dilihat baik buruknya hanya dari segi jumlah koleksinya tetapi kualitas koleksi juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas pengembangan koleksi pustakawan hendaknya terlebih dahulu memahami : 1. Fungsi Perpustakaan 2. Ruang lingkup (bidang yang dicakup) perpustakaan 3. Masyakarat yang dilayani Suatu perpustakaan , betapapun kecil jumlah koleksinya harus dibangun dari suatu seleksi yang sistematis, terarah, terencana dan disesuaikan dengan kurikulum, tujuan serta anggaran yang tersedia. Di dalam melakukan tugas pengembangan koleksi perpustakaan , pustakawan harus melakukan survei dan menyeleksi koleksi untuk diadakan. Rangkaian kegiatan pengembangan koleksi meliputi : 1. menentukan kebijakan pengembangan koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna 2. mengidentifikasi kebutuhan akan informasi dari semua anggota sivitas akademika yang dilayani 3. memilih dan mengadakan bahan perpustakaan 4. merawat bahan perpustakaan 5. menyiangi koleksi (weeding) 6. mengevaluasi koleksi 1.1. Kebijakan pengembangan Koleksi Kebijakan yang diterapkan oleh pustakawan bersama sama dengan sivitas akademika perguruan tingginya dalam kegiatan memilih dan mengadakan bahan perpustakaan dalam upaya mengembangkan koleksinya. Koleksi perpustakaan harus dapat mengandung bahan bahan yang dapat menopang hasrat keingintahuan pemakainya, dapat membina imajinasi (daya kreasi), memberikan jasa yang menimbulkan inisyatif pemakai, mengandung segi segi yang kreatif, menjadikan sumber ketrampilan dan kecerdasan, berisi unsur estetika dan disiplin yang tinggi. Koleksi perpustakaan dapat didayagunakan dan diperuntukkan sesuai dengan fungsi perpustakaan lembaga penaungnya yaitu sebagai penunjang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PP no. 60 tahun 1999 pasal 34) Koleksi perpustakaan merupakan kumulasi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide manusia (preservation of knowledge) yang erat sekali hubungannya dengan masyarakat di mana dia berada dan harus relevan dengan kurikulum fakultas sebagai lembaga penaungnya. Bisa dikatakan bahwa pengimplementasian kurikulum itu sendiri sebenarnya sebagian terbesar tercermin dalam koleksi perpustakaannya. Oleh karena itu pulalah maka koleksi hanya dapat dibina dan dikembangkan dengan baik apabila petugas perpustakaannya mempunyai hubungan baik dengan klien/penerbit, lembaga, dan kelompok profesional. Kebijakan pengembangan koleksi diawali dengan kegiatan memilih bahan perpustakan yang baik maka akan diperoleh pengembangan koleksi yang baik pula. Perpustakaan harus memperhatikan kebutuhan kurikulum dan mampu memenuhi kebutuhan dosen, mahasiswa dan peneliti III. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Interkoneksi dengan ruang baca di fakultas yang telah dibangun UPT Perpustakaan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan pengembangan koleksi 2. Berawal pengembangan koleksi dalam jenis koleksi buku teks dengan dengan system interkoneksi lokal UPT Perpustakaan Universitas Brawijaya mengembangkan sayapnya dengan membangun katalog induk karya ilmiah lokal. 3. Kerjasama jaringan perguruan tinggi dalam mengembangkan koleksi diperlukan suatu system yang sistematis dan dapat diimplementasikan di anggota jaringan. 4. Hasil dari pengembangan kerjasama jaringan nantinya tidak akan hanya dinikmati oleh anggota jaringan tapi juga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang memerlukan melalui jaringan internet. 5.2. Rekomendasi 1. Dengan keterbatasannya dana untuk pengadaan bahan Perpustakaan di masing masing Perguruan Tinggi untuk buku asing hanya sejumlah 1 eksemplar setiap judul bisa dilakukan pembagian pengembangan koleksi menurut kekuatan koleksi di masing masing perguruan tinggi atau dengan melakukan Interlibrary Loan atau Silang layan dengan fotocopy dan atau transfer data konten koleksi melalui jaringan. 2. Belum tertatanya informasi ilmiah di perguruan tinggi seluruh Indonesia baik interkoneksi lokal maupun nasional sebaiknya segera dilakukan penyediaan sarana jaringan interkoneksi lokal sebagai langkah awal terwujudnya katalog induk nasional (KIN) 3. Perkembangan informasi IPTEK di Indonesia tidak seimbang antara di Jawa dan di luar Jawa hal ini dapat diatasi dengan berbagi informasi (information resource sharing) dan Silang layan (InterLibrary Loan) melalui Katalog Induk Nasional Dikti. 4. Duplikasi karya ilmiah yang selama ini terjadi bisa diantisipasi melalui Katalog Induk Nasional Dikti sehingga akan didapatkan temuan-temuan ilmiah baru. 5. Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Perguruan Tinggi seharusnya bersinergi dalam pembangunan dan pengembangan katalog induk guna memenuhi kebutuhan informasi stakeholdernya. IV. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Akreditasi Institusi perguruan tinggi : Kumpulan instrumen standar 9. Jakarta : BANPT, 2007. Dwinarto, Sudarisman. Peranan Pustakawan & Staf Pengajar dalam pemilihan bahan pustaka di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia vol. VII, (Nomor 3-4) 1985 Harmawan. Fungsi Katalog Induk Nasional Karya Ilmiah Perguruan Tinggi bagi Kebutuhan Informasi Stakeholders : disampaikan pada Workshop of Internet Working II, 30-31 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Indonesia. Satgas Perpustakaan Perguruan Tinggi. Rumusan gagasan pola pengembangan perpustakaan perguruan tinggi : lokakarya. Jakarta : Satgas Perpustakaan Perguruan Tinggi, 1972. McLeod, Raymond dan George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Ed. 9. Jakarta : Indeks, 2007. Mismail, Budiono. Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam penyediaan prasarana jaringan : disampaikan pada Workshop of Internet Working II, 30-31 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Nelwati, Lily Suarni. Pedoman Teknis pengembangan koleksi layanan Perpustakaan Nasional RI. Jakarta : Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002. Nimran, Umar … [et al.]. Buku Tahunan Universitas Brawijaya 2006. Malang : Unibraw, 2006. Ratnaningsih. Menuju perpustakaan perguruan tinggi berkelas dunia : sidang pengukuhan pustakawan utama. [s.n.] : [s.l.], 2008. Salehuddin. Tanggung Jawab Perguruan Tinggi dalam Penyebaran dan Pemanfaatan Bersama sumber Informasi Ilmiah Lokal : disampaikan pada Workshop of Internet Working II, 30-31 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Sulistyo-Basuki. Peluang dan Strategi Rekomendasi Penerapan Silang Layan Antarperpustakaan Berbasis Web di Indonesia : disampaikan pada Workshop for Result Developing Information Resource Sharing, 3-4 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia, 1991. Trimo, Soejono. Pengadaan dan Pemilihan Bahan Pustaka : suatu buku text untuk pustakawan muda perpustakaan sekolah. Bandung : Angkasa, 1985. Trimo, Soejono. Seleksi dan akuisisi : paparan kuliah . Bandung : Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, 1993 Universitas Brawijaya. Ringkasan Portofolio Akreditasi Insititusi Perguruan Tinggi (AIPT). Malang : Universitas Brawijaya, 2008. Widodo, Agus Wahyu. Implementasi OAI-PMH (Open Archive Initiative-Protocol for Metadata Harvesting dalam pertukaran data koleksi FKP2T Strategi implementasi OAI versi 2.0 data provider dengan Physnet PHP OAI. Jurnal FKP2T (Forum Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri) Tahun1. no. 1, Juni 2006. Wijayanti, Luki … [et al.]. Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman. Ed. 3. Jakarta : Dirjen Dikti-Depdiknas RI, 2004. T