Kamis, 07 Juni 2012

PENANGANAN BAYI DAN ANAK BALITA SAKIT

KATA PENGANTAR
 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha ESA, karena atas limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul”penanganan bayi dan anak balita sakit” tepat pada waktu yang telah ditentukan dimana materi ini merupakan salah satu syarat mata kulia askeb v komunitas. Tak lupa juga saya haturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada dosen pembimbing mata kuliah ini, atas bimbingan yang telah biberikan kepada.kami dalam menyelesaikan makalah ini, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangatlah kami harapkan bagi kesempurnaan penyusunaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Kendari Mei 2012 Penulis Daftar Isi Halaman Judul Kata Penngantar
 Daftar Isi
 BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Tujuan
C. Masalah
 BAB II LANDASAN TEORI
Penanganan Bayi dan Anak Balita Sakit 1. Panas/Demam 2. Demam Kejang 3. Batuk 4. Flu 5. Radang Paru-Paru (Pneumonia) 6. Bronkiollitis 7. Diare 8. Gondongan 9. Batuk Rejan 10. Alergi 11. Asma 12. Infeksi Telinga Tengah 13. Mata Merah 14. ISK 15. Meningitis 16. Trauma Kepala
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan
 B. Saran
 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh. Tubuh memiliki sensor atau kemampuan menaikkan suhu sebagai reaksi dalam melawan kuman ataupun virus yang menyerang tubuhnya. Namun ada sebagian bayi, terlebih bayi berusia di bawah 3 bulan, tidak menunjukkan demam saat sakit. Hal ini berkaitan dengan sistem sensor panas di tubuh bayi yang belum sempurna atau dalam kondisi sakit yang berat. Untuk itu, orangtua perlu melakukan pengamatan dan mencermati gejala-gejala lain. Salah satu kesulitan dalam perawatan bayi adalah mengetahui apakah bayi sehat atau tidak. Bayi tidak dapat memberi tahu kita apa yang mereka rasakan, jadi kita harus mengandalkan pada reaksi tubuh mereka. Untungnya, bayi selalu memberikan tanda-tanda bila tidak sehat. Tanda-tanda itu dapat sangat nyata atau kurang nyata. Demam/dingin, muntah, dan biduran adalah beberapa di antara tanda yang nyata. Tanda yang kurang nyata antara lain menjadi pasif atau cengeng, tidak tertarik dengan apa yang terjadi di sekelilingnya, kurang selera makan, atau tidak buang air besar dalam beberapa hari. B. Rumusan Masalah  Bagaimana penanganan bayi dan anak balita sakit? C. Tujuan Untuk mengetahui Bagaimana penanganan bayi dan anak balita sakit BAB II PEMBAHASAN PENANGANAN BAYI DAN ANAK BALITA SAKIT Seorang anak dapat mempunyai kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda dengan anak yang lain. Tidak perlu khawatir jika merasa pertumbuhan dan perkembangan anak terlalu lambat ataupun terlalu cepat. Yang harus diperhatikan adalah kemampuan apa yang sudah anak kuasai ditiap-tiap tingkat pertumbuhan. Setelah itu dapat membantu anak menguasai kemampuan yang baru. Vitamin dan mineral sangat penting, tetapi kebutuhan setiap bayi tidak sama satu sama lain contohnya, bayi sehat yang diberi ASI membutuhkan tambahan vitamin B ketika ia mencapai usia 2 bulan tetapi bayi yang diberi susu formula sudah mendapatkan tambahan vitamin D dari sus formulanya. Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin dan mineral dapat sama membahayakannya dengan jika kekurangan. Maka dari itu sangat penting untuk bertanya pada doktrer anak untuk saran yang lebih detail terkait suplemen tambahan untuk bayi. Beberapa sakit diderita bayi dan anak balita dan penanganannya yaitu : 1. Panas/demam Demam atau panas merupakan salah satu sebab yang sering membuat orangtua segera membawa anaknya berobat. Sebenarnya panas bukan penyakit melainkan gejala suatu penyakit sebagai reaksi tubuh untuk melawan infeksi atau penyakit, yang bisa di sebabkan oleh infeksi virus melwan infeksi atau penyakit,yang bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.ketika melawan penyakit/infeksi yang masuk,tubuh akan menegeluarkan sejumlah panas kekulit tubuh. Jadi demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam biasanya tidak berbahaya,kecuali bila suhunya mencapai >41,10C. Penanganannya yang dapat anda lakukan : Tanpa Obat-Obatan Jangan panik bila anak demam : perhatian perubahan perilaku anak. Bila demam tidak tinggi, anak masih tetap aktif,ruang,mau bermain, dan masih dapat makan-minum,mungkin ia tidak memerlukan obat. Jangan memberikan obat panas bila anak tidak demam tinggi,karena demam justru merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang membantu tubuh melawan infeksi.yang paling penting adalah mencari tahu penyebab demam.jadi,yang sebaiknya dilakukan untuk menurunkan suhunya adalah :  Bila panas sudah tinggi,kenakan anak pakaian tipis.jangan diselimuti dengan selimut tebal.beri selimut tipis bila anak kedinginan.  Berikan minum dan cairan untuk mencegah dehidrasi karena panas menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan.berikan ASI dan susu sesering mungkin.  Tempatkan anak diruangan ber-AC atau jaga ruangan supaya tetep sejuk.  Lap keringat dengan handuk basah,lalu keringkan.ganti pakaiannya dengan yang dan bersih sehingga bayi / anak merasa segar. Dengan obat penurun panas Obat penurun panas dapat menurunkan demam dan membantu anak merasa lebih baik.obat ini hanya meredakan gejala-gejala penyakit,tapi tidak menyembuhkan penyakit itu sendiri,jadi demam tetap dapat timbul kembali.  Selalu sediakan obat turun panas dirumah. Parasetamol atau asetaminofen(seperti tempra atau panadol) bisa dipakai dan aman untuk bayi dan anak selama diberikan sesuai dosis dan cara pemberiannya benar.  Obat penurun panas sebaiknya hanya diberikan bila demam lebih dari 38,5 oC atau bila terlihat tidak nyaman/rewel. Efek obat biasanya mulai bekerja 30 menit setelah pembeian.  Bila anak muntah dan tidak dapat meminum obat,konsultasikan ke dokter apakah perlu meberikan obat melalui dubur. Tentang obat penurun panas  Asetaminofen (panadol,paracetamol,tempra,atau merek lainnya)terdapat dalam bentuk sirup,obat tetes,atau obat yang dimasukan melalui bubur,dapat diberi bebas tanpa resep dokter.pemberian untuk bayi di bawah usia 3 bulan sebaiknya atas petunjuk dokter.  Asetaminofen merupakan obat yang aman selama diberikan dengan dosis tepat. Baca dan ikuti petunjuk dosis obat yang terdapat dalam kemasan,gunakan sendok ukur atau alat tetes yang ada didalamnya. Diberikan setisp 4-6 jam dan tidak melibihi 5 dosis dalam 24 jam. Dosis yang berlebihan dapat menimbulkan keluhan,mual,muntah dan keringat yang berlebihan,bahkan bisa menyebabkan kerusakan hati.  Ibuprofen salah satu jenis obat penurun panas yang sekarang digunakan sebagai pengganti assetaminofen.termasuk golongan obat anti-inflamasi non-steroid,yang bekerja dengan mengurangi rasa sakit,meredakan inflamasi(peradangan) dan demam.diberkan setiap 6-8 jam karena mempunyai daya kerja lebih panjang.efek samping berupa gangguan/iritasi pada lambung (asetaminofen tidak memiliki efek ini). Dapat di beri tanpa resep dokter, tapi ramoannya sebaiknya atas petunjuk dokter.  Ibuprofen tidak boleh diberikan untuk bayi di bawah 6 bulan atau untuk bayi dengan berat badan kurang dari 7 kg.  Aspirin merupkan obat pereda demam yang efektif. Namun, pemeberian aspirin pada bayi dan anak dibawah 12 tahun(terutama saat demam karena infeksi virus) bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya,yaitu sindrom reye,dengan gejala muntah hebat,gelisah kesadaran mnurun,kejang dan koma.sebaiknya baca label pada setiap kemasan obt dengan baik,jangan memberikan obat apapun yang mengandung aspirin(nama generik: salicylate acetylsalicylate) pada anak dibawah 12 tahun.  Jangan mnggabungkan dua jenis obat penurun panas secara bersamaan. Mengompres dengan air hangat Menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan cara mengompres dengan air hangat (suhu 30-32 0C). Jangan menggunakan air es,air dingin,atau alkohol karena hipotalamus didalam otak yang berfungsi sebagai pusat pengatur suhu tubuh akan menerima suhu sinyal di luar tubuh dingin sehingga akan meningkatkan suhu tubuh yang membuat pembuluh darah semakin menyempit sehingga tidak dapat mengeluarkan panas,bahkan dapat meningkatkan panas. Sebaiknya, bila dikompres dengan air hangat, pusat suhu akan menerima sinyal bahwa suhu disekitarnya sedang hangat dan akan segera menurunkan suhu tubuh,sebagai efek yang diharapkan. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang atau setiap. Kompres hangat akan menrunkan suhu anak dalam waktu 30-45 menit.cara mengompresnya dapat dilakukan dengan cara merendam anak dalam bak mandi/emeber berisi air hangat atau dengan mengusapkan air hangat di sekujur tubuh dengan handuk kecil. Kompres hangat dilakukan bila anak terlihat tidak nyaman , suhu tubuhnya lebih dari 40 0C, anak memiliki rieayat kejang demam , dan anak selali muntah,sehingga obat penurun panas tidak dapat masuk. Sebaiknya selalau lakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer,bukan menduga dengan hanya sentuhan tangan saja. Hubungi dokter segera bila :  Bayi di bawah 3 bulan ,dengan suhu tubuh di atas 38oC,harus segera dilakuakan pemeriksaan walaupun tanpa gejala penyerta apapun. Dokter perlu memastiakn apakah bayi menderita penyakit infeksi yang serius.  Bayi 3-6 bulan dengan suhu tubuh diatas 38,30C.  Bayi 6 bulan atau lebih dengan suhu diatas 39,40C.  Berapa pun usia bayi jika ada panas yang disertai gejala penyakit yang serius,seperti: - Tidak mau makan,minum,atau sudah mengalami dehidrasi. - Gelisah atau menangis terus menerus ,tidak dapat ditenangkan. - Tidur terus menerus,lemas dan sulit dibangunkan(letargi). - Sakit kepala hebat pada anak yang lebih besar. - Kejang. - Sakit perut atau bolok. - Timbul ruam pada kulit. - Kesulitan bernapas. - Kaku kuduk leher. - Muntah,diare.. 2. Kejang demam Kejang demam terjadi pada 5% anak usia 6 bulan sampai % tahun,dipicu demam tinggi atau demam yang tidak tinggi tapi ada kenaikan suhu yang cepat. Gejala kejang demam tamapak seperti gerakan-gerakan diseluruh tanagan dan kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat.umumnya berlangsung singkat ,kurang dari 15 menit. Biasanya terjadi pada hari pertama demam seperti tidak berarti anak menderita epilepsi. Ada 1/3 kasusu kejang demam yang akan berulang sampai anak berusia 5 tahun. Serangannya biasannya sama denga serangan pertama. Biasanya dikter akan menganjurkan anda menyediakan obat penurun panas atau obat anti kejang yang dimasukan kedubur dirumah.kejang akibat demam ini cenderung terjadi mendadak,kadang anda tidak sadar anak sakit. Namun, secara umum kejang demam tidak berbahaya,tidak menyebabkan kerusakan otak,dan akan hilang setelah anak berusia g tahun. Demam yang menyebabkan kejang demam paling sering disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, tetapi demam juga dapat disebabkan oleh penyebab lainnya. Penanganan yang dapat anda lakukan:  Tetap tenang dan amati kondisi anak dengan sakasama,seperti: - Menghitung lamanya kejang,karna tak jarang akibat penampilannya yang menakutkan , orangtua merasa kejangnya berlangsung lama meski sebenarnya hanya berlangsung dalam detik atau menit. - Kejang pada satu atau beberapa bagian tubuh. - Perilaku bayi atau anak sebelum dan sesudah kejang. - Apakah disertai demam.  Letakkan anak ditempat yang aman ,dengan posisi tubuh miring atau tengkurap untuk menghindari tersedak air ludah atau muntah.  Kendorkan pakaiannya bila pakaiannya tampak menekan.  Janagan meletakkan apapu kedalam mulut anak.  Jangan pernah memberikan obat penurun panas melalui mulut saat anak kejang. Obat melalui mulut baru boleh diberikan setelah anak bebas kejang dan sadar.  Jangan memaksa memegangi atau menekan tubuh anak saat kejang, sehingga dapat menyebabkan terjadinya patah tulang.  Segera hubungi dokter , apalagi jika terjadi kejang demam yag berulang. 3. Batuk Batuk merupakan gejala penyakit yang sering bayi dan anak-anak.seperti infeksi virus,bakteri,flu,bronkiolitis,radang paru-paru,alergi,asma,masuknya benda asing ke dalam tubuh,kelainan bawaan atau faktor psikologi. Batuk sebenarnya adalah reaksi tubuh untuk bantu membersihkn saluran pernapasan dari benda asing atau iritan yang masuk. Namun,bila batuk menjadi berlebihan bisa sangat mengganggu,bahkan mengakibatkan berbagai komplikasi. Biasanya dokter akan memberkan pengobatan tergantung dari penyebab batuk. Penanganan yang dapat dilakukan :  Berikan bayi cukup cairan untuk melegakan tenggorokan dan mempermudah penegluaran lendir.  Jaga kebersihan rumah dan ventilasi dengan baik.  Untuk membantu mengeringkan lendir dari kepala, tinggikan bagian kepala dari ranjaang bayi dengan meletakan bantal atau gulungan selimut dibawah kasurnya.  Pantau terus suhu tubuh bayi.  Perhatikan aapaka batuk terjadikarena perbahan cuaca pagi,malam,atau sepanjang hari. Perhatikan pula asal mula dan ciri-ciri batuk, untuk mempermudah dokter menentukan diagnosis.  Jangan pernah meberikan obat batuk yang dijual bebas kebayi,tanpa berkonsultasi kepada dokter dahulu. Hubungi dokter bila bayi menderitabatuk yang menetap atau jika bayi batuk :  Usia bayi kurang dari 3 bulan.  Pernapasan menjadi cepat atau terlihat seak nafas.  Wheezing atau bunyik terdengar ngik,,ngik (mengi) saat bernafas.  Bayi menderita demam.  Batuk sudah lebih dari 1 minggu.  Menelan benda asing.  Menderita penyakit kronik lainnya, seprti penyakit jantung atau pru-paru. 4. Flu Fllu adalah penyakit yang paling sering diderita anak di tahun pertamanya. Nama lain fllu adalah influenza, kommon coold, batuk pilek, atau sering disebut masuk angin. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang sejenisnya sangat banyak tapi memberi gejala yang hampir sama. Cara penularan melalui udara saat penderita batuk atau bersin dan melalui kontak tangan. Gejala umum flu antara lain batuk,pilek,bersin,nafsu makan menurun,nyeri bila menelan makanan,dan demam atau tanpa demam, biasanya tidak lebih dari 38,50C. ingus yang keluar dari hidung awalnya encer lalu berubah menjadi kental kekuningan atau kehijauan. Umumnya gejala ini terjadi dalam beberapa hari dan sangat menular sampai hari ke3-4 gejala yang akan berkurang setelah hari ke 4-5 lalu sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam 7-14 ahri. Beberapa anak akan tetap batuk dan muncul gejala lainnya sampai 2 minggu atau lebih. Flu sebenarnya bukan penyakit berbahaya karena jarang menimbulkan komplikasi sekalipun disertai demam tinggi. Walaupun tidak bebahaya bayi dan anak akan terkena fllu akan cukup terganggu, biasanya anak menjadi rewel, nafsu makan berkurang, dan sulit tidur. namu, bila daya tahan tubuh anak menurun, dapat terjadi komplikasi, seperti pnemonia, bronkitis, infeksi telinga, atau senositis. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi telinga tengah. Penanganan yang anda dapat lakukan :  Pengobatan yang baik adalah istirahat dan berikan cukup cairan. Berikan ASI atau susu sesering mungkun. Jika bayi sudah mulai makan makanan padat,berikan sup atau buah-buahan sehingga mendapat ekstra cairan.  Nasal aspirator Untuk bayi berkurang dari 6 bulan, bantu bayi menegeluarkan ingus dengan mnggunakan alat penyedot ingus yang banyak dijual dipasaran. Anak yang lebih besar dapat diajari menegeluarkan ingus dari hidungnya untuk mencegah terjadinya penumpukan lendir yang dapat mengganggu orang lain,misalnya telinga.  Untuk membantu mengeringkan lendir didaerah kepal,letakkan selimut yang dilipat di antara kasur dan ranjangnya dibagian kepala agar posisi kepala lebih tinggi.  Jangan memaksa dokter memberikan antibiotika karena penyebab fllu adalah virus, yang tidak akan bereaksi dengan antibiotika. Dokter akan memberikan antibiotika jika terjadi komplikasi dengan infeksi bakteri,seperti radang paru- paru atau infeksi telinga.  Periksa suhu tubuh bayi gengan termoter untuk memastikan suhunya. Yang perlu anada ketahui bahwa bayi baru lahir sering bersin untuk mengeluarkan sisa lendir dan sebagai reaksi tubuh untuk membersihkan jalan nafas saat teriritasi dengan iritan,misalnya debu tau asap. Keadaan ini normal dan bukan tanda-tanda flu Pencegahan yang dapat anda lakukan :  Tingkatkan daya tahan tubuh anak.  Sedapat mungkin hindari kontak dengan penderita fllu  Biasakan cara hidup bersih dan sehat dalam keluarga, seperti biasakan cuci tangan setelah dari kamar mandi atau sebelum makan,dan menutup mulut saat batuk/bersin  Fllu tidak memerlukan antibiotika karena penyebabnya adalah virus,kecuali terdapat infeksi sekunder oleh bakteri. Sebaiknya antibiotika diberikan atau saran dokter. Fllu akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 14 hari Hal yang perlu diketahui mengenai antibiotika : Penggunaan antibiotika yang tidak tepat menyebabkan bakteri bermutasi menjadi kebal , sehingga jenis bakteri yang awalnya dapat di obati dengan mudah oleh antibiotika jenis ringan,akan membutuhkan jenis antibiotika dengan generasi yang lebih berat yang harganya lebih mahal sehingga biyaya pengobatan semakin tinggi. Pemberian antibiotika secara berlebihan adalah salahsatu penyebab terjadinya resistensi kuman. Indikasi klinik yang benar adalah hanya menggunakan antibiotika bila penyebab infeksi dalah bakteri,jenis antibiotika yang diberikan sesuai untuk jenis bakterinya, dosisnya tinggi,diresepkan dari dokter, dan diminum sampai selesai walaupun keadaan telah membaik. Hubungi Dokter : Usia bayi kurang dari 6 bulan  Batuk pilek menetap lebih dari 7 hari  Kesulitan bernafas atau sesak nafas.  Tampak terkena infeksi teling(bayi tampak kesakitan menarik/mengusap satu atau kedua telinganya)  Bayi tampak geisah dan tidak dapat minum  Bayi menderita demam  Bayi dengan pentakit kronik (jantung,ginjal,paru-paru,atau diabetes) dengan gejala flu 5. Radang paru-paru (pneumonia) Radang paru-paru atau pneumonia sering ditemukan pada bayi dan anak. Ini adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang sering disebabkan oleh virus atau bakteri. Virus penyebab pnenumonia antar lain virus campak dan virus influenza. Pneumonia merupakan masalah kesehatan didunia karena angka kemtaiannya tinggi di negra berkembang maupun negara maju. Gejala umumnya panas tinggi,batuk,sesak nafas,dan tidak mau makan/minim susu, dan bayi dalam kondisi gelisah dan bibir tampak kebiruan. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan foto rontsgen dan laboratorium darah untuk memastikan penyakitnya. Pengobatannya tergantung dari jenis infeksi yang menyebabkannya dan kondisi bayi. Pencegahan yang dapat dilakukan :  Memberikan vaksinasi hib DPT MMR fllu vaksin,cacar air, dan imunisasi pneumokokus (PCV) yang dapat mencegah pneumonia.  Melakukan kebiasaan cara hidup sehat dan bersih dalam keluarga. Pastikan rumah anda bebas dari asap rokok.jika anda atau pasangan merokok,lakukan diluar rumah. Penelitian menunjukan anak-anak yang hidup dilingkungan perokok mudah menderit sakit dan terkena pneuminia,infeksi saluran nafas atas, asma , dan infeksi telinga. 6. Bronkiollitis Bronkiolotis adalah inveksi bronkiolus (saluran udara yang kecil)yang terisi oleh mukus sehingga menyumbat dan menyulitkan bernafas,sering ditemui pada anak-anak terutama bayi yang berusia dibawah 6-12 bulan. Bronkiolitis yang sangat berbahaya dapat menimbulkan kematian,terutama pada bayi di bawah usia 6 bulan. Virus yang paling menyebabkan bronkiolitis adalah respiratory syncy tial virus (RSV), tapi bronkiolitis dapat juga dapat disebabkan oleh virus lain seperti paraenflluenza 3 atau adenofirus. Gejala umumnya biasanya berawal seperti gejala fllu atau pilek,dan setelah 1-2 hari mulai timbul batuk disertai demam ringan, sesak nafas , dan pernfasan menjadi cepat kadang di iringi bunyi mengi (ngiik-ngiik) disertai kesulitan makan atau minum. Segera hubungi dokter, bila ada gejala diatas. Bila penyebabnya virus, pengobatannya tidak memrlukan antibiotika. Bayi yang menderita inveksi serius biasanya disarankan dikter dirawat di rumah sakit. Penanganan yang anda lakukan : Jangan merokok dirumah atau disekitar rumah,apalagi jika bayi memiliki kelainan saluran nafas atau jantung,sistem kekeblan yang rendah,atau kelahiran prematur.  Jika bayi berkurng dari 6 bulan, konsultasikan kedokter tardahulu untuk memeberikan asetaminoven saat bayi merasa tidak nyaman.  Selanutnya sama seprti penanganan fllu. Pencegahan yang dapat dilakukan : Karena penularan virus ini melalui udara atau permukan yang terkontaminasi, pencegahan terbaik yang anda lakukan :  Jagalah kebersiahan tangan anda dan tangan bayi  Sedapat mungkin hindari keramaian atau orang sakit  Hindari bayi terpapar asap rokok  Berikan vaksinasi fllu bla perlu. 7. Diare Diare adalah kondisi yang secara tiba-tiba terjadi perubahan buang air besar dari pada bisasanya, dimana frekuensi dan jumlahnya sering dan konsistensi seperti air. Diare atau berak mencret juga merupakan gejala penyakit yang sering mengenai bayi dan bailta. Bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari 10 kali sehari, dan bayi yang lebih besar akan berbeda-beda, ada yang 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali seminggu saja. Bayi yang akan diberikan ASI biasanya akan buang air besar lenih sering pada beberapa bulan pertama. Dengan kata lain, anda perlu mengetahui kebiasaan buang air bayi anda yang normal. Diare dapat disebabkan oleh virus (penyebab tersering) bakteri parasit terapi antibiotik tertentu alergi susu juga dapat sebagai gejala penyerta. Penularan penyakit diare adalah kontak langsung dengan tinja yang terinfeksi, melalui : 1. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau tersentuh oleh tangan yang kotor, 2. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, 3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar atau air yang tidak dimasak dengan benar, 4. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih, 5. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau setelah membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang. Pada diare dengan penyebab virus (yang tersering) tidak memerlukan pengobatan khusus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan. Penanganan yang dapat dilakukan antara lain : 1. Perhatikan tanda-tannda dehidrasi, antara lain bayi menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus, air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, adakalanya tidak keluar sama sekali, dan mata tampak cekung atau terbenam, ubun-ubun bayi menjadi cekung. 2. Berikan banyak minum (ASI) dan tetap memberikan makanan seperti biasa dan cairan tambahan (oralit atau sejenisnya). Pada kasus yang berat, dokter akan menganjurkan menghentikan pemberian susu formula untuk sementara, tapi ASI tetap dilanjutkan. 3. Bila diare terjadi berulang kali atau disertai muntah, anak akan kehilangan banyak cairan, bahkan sejumlah mineral penting, seperti natrium, kalium, dan klorida ikut terbuang. Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin, seperti larutan oralit atau pedialit (oralit untuk anak dengan beberapa rasa buah), larutan gula garam, sup, dan air tajin. Air tajin efektif bagi bayi untuk mengatasi diare karena tajin mengandung glukosa polimer yang mudah diserap. 4. Berikan larutan oralit atau pedialit ini sedikit demi sedikit. Jika anak memuntahkannya, berhentilah sejenak dan coba memberinya lagi 10 menit kemudian. 5. Cara membuat larutan gula garam adalah air putih segelas diaduk dengan 2 sendok the gula pasir dan seujung sendok the garam. Berikan cairan setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang air besar atau berikan bertahapperlahan satu sendok makan setiap beberapa menit untuk mencegah muntah. 6. Bila anak sudah mendapatkan makanan tambahan, berikan makanannya secara bertahap. Yang terpenting adalah membuat anak kembali kemakanan padatnya karena inilah yang terbaik untuk mengobati diarenya. Karena sel-sel usus yang dirusak oleh virus memerlukan nutrisi untuk pembentukan kembali. Penelitian menyatakan bahwa pemberian makanan seperti biasanya akan memperpendek gejala masa diare ini. 7. Jangan pernah memberikan obat untuk menghentikan diare yang akan memperburuk keadaan. Karena diare sebenarnya adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontminasi makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat seperti menyumbat saluran pipa yang akan keluar yang menyebabkan aliran berbalik dan akan memperburuk saluran tersebut. Diare biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai 14 hari. Waktu penyembuhanya tergantung dari keadaan kesehatan anak dan banyaknya cairan yang masuk. Pencegahan yang dapat dilakukan : 1. Teruskan berikan ASI 2. Setelah bayi memulai makanan pendampingnya (4-6 bulan), jagalah kebersihan makanan dan peralatannya 3. Karena penularan diare adalah kontak langsung dari tinja melalui tangan/ serangga, maka penting dekali menjaga kebersihan tangan dan lingkungan. 4. Sterilkan botol susu dengan benar 5. Buang sisa susu atau makanan yang tidak habis terminum/ dimakan oleh bayi setelah 1 jam. 8. Gondongan Gondongan disebut mumps atau parotitis epidemic dalam istilah kedokteran. Gondongan adalah penyakit akut dan menular yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah terutama kelenjar parotis, yaitu kelejar ludah besar didepan telinga dan juga sering mengenai kelenjar ludah di bawah rahang. Gejala umum biasanya yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot dan tenggorokan. Timbul pembengkakan pada kelenjar parotis, mula-mula satu sisi kemudian biasanya mengenai kedua sisi, yang disertai rasa nyeri dan sukar membuka mulut. Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Gondongan mudah menular, jadi sebaiknya tidak membawa anak keluar rumah, 2. Pantau terus suhu badan anak, 3. Istirahat ditempat tidur dapat mengurangi terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan, 4. Sebaiknya beri diet makanan yang cair dan linak, 5. Berikan minum yang cukup untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat, 6. Perhatikan kebersihan mulut anak, 7. Kompres dingin atau hangat didaerah yang bengkak, 8. Tidak dapat diobati dengan antibiotika karena penyebabnya virus. 9. Batuk Rejan Batuk rejan atau batuk seratus hari secara kedokteran disebut pertusis yaitu infeksi saluran pernapasan bagian atas, tepatnya pada batang tenggorokan yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertusis. Apabila tidak diobati dengan baik, dapat terjadi komplikasi radang paru-paru. Cara pencegahan utama adalah dengan pemberian vaksinasi dasar DPT dan suntikan ulang. Gejala batuk rejan awalnya seperti influenza, yaitu batuk dan pilek ringan diserti menurunnya nafsu makan. Pada flu biasa, gajala akan sembuh dalam beberapa hari. Pada batuk rejan, setelah 2 minggu batuk akan semakin parah dank eras seperti menggonggong dan sembuh dalam 6-8 minggu bila atnpa kompikasi. Usahakan terus member masukan cairan dan gizi dan memantau suhu bayi/anak. 10. Alergi Alergi terjadi sebagai reaksi dari system imun yang berlebihan terhadap rangsangan tertentu, misalnya makanan, obat, debu, dan bulu binatang. Alergi merupakan faktor bawaan atau keturunan, yang menimbulkan penyakit alergi setelah terkena faktor pencetusnya. Gejala-gejala alergi : 1. Jika mengenai saluran pernapasan, akan timbul gejala bersin-bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan dan gatal-gatal. 2. Serangan asma 3. Jika mengenai kulit akan meninggalkan biduran atau eksim, kulit tampak kemerahan dan gatal. 4. Jika mengenai mata maka akan tampak mata merah berair, kemerahan, dan benkak pada kulit disekitar kelopak mata dan gatal. 5. Jika mengenai pencernaan dapat menyebabkan diare atau muntah-muntah. 6. Syok anafilasis yaitu syok akibat reaksi alergi berat yang dapat mengancam jiwa, karena mempengaruhi beberapa organ tubuh secara bersamaan. Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Memantau,mencari dan menghindari pencetus alergi. 2. Member makanan pendamping untuk bayi satu persatu secara bertahap. 3. Berikan ASI kepada bayi. 11. Asma Asma adalah penyempitan jalan napas yang menimbulkan gejala sesak napas, batuk-batuk, dan bunyi mengiik (suara napas terdengar pada saat mengeluarkan napas). Asma dipengaruhi oleh faktor keturunan. Serangan bias timbul apabila bertemu dengan pencetusnya, antara lain flu, udara dingin, perubahan emosi, asap rokok, perubahan cuaca, olahraga dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang, makanan). Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Berikan pengobatan sesuai dengan yang diinstruksikan dokter, 2. Sedapat mungkin bebaskan anak dari segala pencetusnya dan jaga kebersihan rumah dan kamar anak dari debu. 3. Untuk anak yang sering terserang, sediakan obat cadangan sesuai dengan resep dokter. 12. Infeksi Telinga Tengah Infeksi telinga tengah disebut otitis media. Cara termudah mengetahui bayi terkena infeksi telinga maupun penyakit lainnya adalah mengamati perubahan perilakunya. Jika bayi berubah menjadi gelish, atau menangis lebih sering dari seperti biasanya, sebaiknya cari penyebabnya. Infeksi telinga tengah biasanya terjadi setelah serangan flu, diserati beberapa gejala lainnyaseperti : 1. Suhu tubuh tinggi, 2. Bayi mengusap atau menarik-narik telinganya. Biasanya bayi juga sering menarik-narik telinga tanpa sebab , bukan karena kesakitan. Jadi, prhatikan apakah bayi dalam keadaan sehat atau kesakitan. 3. Diare. Virus yang menyebabkan infeksi telinga dapat juga menyebabkan gejala sakit pencernaan 4. Nafsu makan menurun. Infeksi telanga menyebabkan perut tidak enak dan sulit menelan. Biasanya bayi menangis saat diberi minum susu, 5. Keluar cairan keputihan atau kekuningan dari telinga. Bau tak sedap dari tenga berarti sudah terdapat lubang pada gendang telinga. Penyebab infeksi telinga tengah : Infeksi telinga terjadi ketika cairan dan bakteri membangun area disekitar gendang telinga bayi. Normalnya air yang masuk ke area ini akan keluar dengan cepat melalui tuba eustachi (saluran yang menghubungkan telinga tengah dibagian belakang hidung dan tenggorokan) ketika bayi menguap atau menelan. Saat serangan flu, tuba ini tertutup, sehingga air yang masuk akan terjebak ditelinga tenggah. Bakteri sangat menyukai tempat yang gelap dan basah sehingga area itu menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk berkembang. Bila infeksi semakin membu ruk, gendang telinga membengkak yamg menimbulkan rasa sakit. Demam akan timbul sebagai reaksi tubuh untuk melawan infeksi ini. Penanganan tang dapat dilakukan adalah : 1. Bila bayi mendapat antibiotika, pastikan anda memberikan sesuai resep dokter. Lakukan pemeriksaan ulang kedokter beberapa minggu sesudahnya, untuk memeriksa apakah obat bekerja denngan baik.. 2. Atasi demam dan rasa sakit dengan asetaminofem atau ibuprofen sesuai anjuran dokter. 3. Berikan kompres hangat atau dingain dengan botol di telinga bayi untuk mengurangi rasa sakit. 4. Berikan cukup cairan. Pencegahan yang dapat dilakukan : 1. Lakukan vaksinasi sesuai jadwal.imunisasi akan mencegah penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan infeksi telinga. 2. Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan.hasil penelitian menyatakan bahwa anak-anak yang diberikan ASI selama 6 bulan pertama sangat jarang menderita infeksi telinga. 3. Sedapat mungkin hindari bayi dari penderita flu atau infeksi lainnya. Hindari juga asap rokok yang dapat menurunkan daya tahan tubuh bayi. 13. Mata merah Mata merah atau conjunctivitis adalah iritasi atau infeksi pada conjunctiva (jaringan tipis yang melapisi begian putih bola mata dan bagian dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh virus atau bakteri, dan sifatnya menular. Mata merah dapat juga terjadi karena iritasi debu, alergi atau saluran air mata yang tersumbat. Gejala umumnya adalah mate merah, berair atau mengeluarkan kotoran mata. Kelopak mata juga tampak membengkak. Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Bersihkan kotoran mata dengan menggunakan kapas bulat bersih yang dibasahi air matang, mulai dari bagian dalam (hidung) kearah luar. Satu kapas untuk satu kali usapan. 2. Bersihkan tangan anda dan tangan bayi setiap kali setelah menyentuh mata merah. 3. Jangan gunakan handuk atau sapu tangan bersamaan. 4. Jangan mengusap-usap mata. 5. Berikan obat tetes mata yang diberikan sesuai anjuran dokter. 6. Hindari kontak dengan penderita mata merah. 14. Infeksi saluran kemih (isk) ISK adalah infeksi pada system kemih, biasanya disebabkan oleh bakteri. Infeksi dapat terjadi dari bakteri yang masuk melalui kulit disekitar kelamin atau anus atau dapat melalui aliran darah. Komplikasi dapat timbul bila urin dari kandung kemih masuk kembali kearah ginjal, yang menimbulakan kerusakan ginjal atau gagal ginjal. Gejala umum ISK biasanya bayi hanya terlihat gelisah disertai demam tinggi. Karena tidak terdapatnya gejala-gejala yang spesifik, banyak kasus ISK pada bayi tidak dapat dideteksi dini, sehingga sering menimbulkan komplikasi. Pada beberapa kasus, bayi dan anak dapat memperlihatkkan gejala umum ISK berikut : 1. Lebih sering kencing, 2. Sakit saat kencing atau kencing berdarah, 3. Air kencing berbau, 4. Sakit perut atau pinggang, 5. Demam atau tanpa demam, 6. Mual dan kadang disertai muntah, Penanganan yang dapat dilakukan : 1. Beri minum atau cairan yang cukup. Berikan ASI dan ssu lebih sering, 2. Habiskan antibiotika dari dokter, bila penyebab adalah infeksi bakteri. 3. Atasi demam dengan obat penurun panas, 4. Beritahu dokter bila mempunyai riwayat keluargadengan masalah ginjal atau kantong kencing. Pencegahan yang dapat dilakukan : 1. Pastikan bayi mendapat cukup ASI dan cairan. Minum yang cukup akan mencegah konstipasi dan membuat bayi sering kencing, sehingga membersiihkan urin dari salurannyya. 2. Saat mengganti popok, bersihkan dengan arrah dari depan (kelamin), ke belakang (anus) untuk mengurangi bakteri pada bagian ini. 15. Meningitis Meningitis adalah radang selaput otak yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. Virus penyebab meningitis y ang paling sering terjadi adalah enterovirus, sedangkan bakteri penyebab meningitis, antara lain meningokokus,hemophilus influenzea type B, dan pneumokokus. Gejala umum pada meningitis pada bayi yaitu bayi menangis kuat atau kondisinya sangat lemah,ubun-ubun kepala tampak menonjol,muntah,gelisah atau lemah mengantuk, menolak minum susu atau makan. Ruam pada tubuh (bercak keunguan) akan muncul terahir,dan demam kadang tidak ada. Meningitis yang mengenai bayi dibawah 3 bulan disebut neonatal meningitis,karna gejala pada bayi kada tidak khas,yang terpenting adalah melihat perubahan pada bayi,dan bila menduga terkena meningitis segera hubungi dokter. Gejala umum meningitis pada bayi yang lebih besar yaitu demam,sakit kepala hebat,leher kaku tegang,sensitive terhadap cahaya,kejang,ruam kulit,gelisah, mengantuk,dan muntah. Bila dokter menduga bayi menderita meningitis,untuk memastikan penyebabnya akan dilakukan pemeriksaan lumbal (spina tap) untuk mengambil sedikit cairan spinal. twDengan mengetahui penyebab meningitis dan pengobatan sedini mungkin,kebanyakan meningitis akan sembuh total. Pangobatan yang terlambat dapat menyebabkan masalah yang serius seperti ketulian,keterbelakangan mental,dan kematian. Untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri meningitis kita harus membiasakan hidup sehat.berikan juga imunisasi Hib dan pneukokus pada bayi. 16. Trauma kepala Bayak bayi dibawah usia 1 tahun mengalami trauma kepala karena terjatuh,biasa dari tempat tidur,gendongan,sofa,baby walker,atau terjatuh saat belajar berjalan. Akibat terjatuh lainnya bisa terjadi tulang retak atau patah,terkilir,dan lecet. Setiap benturan dikepala dapat menimbulkan cedera ringan sampai berbahaya. Benturan dapat menyebabkan luka yang tampak dari luar seperti benjol,memar pada kulit,luka lecet/robek,atau yang tidak tampak seperi gegar otak. Gegar otk adalah memar pada jaringan otak akibat gunjangan,yang menyebabkan terjadinya perdarahan kecil dan membuat jaringan otak jadi membengkak. Bila benturan ringan,anak akan tetap sadar dan biasanya menangis karena kesakitan atau tekejut,dan biasanya tidak belangsung lama karena anak akan kembali beaktivitas. Gegar otak atu memar otak r bila setelah benturan,anak akan kehilangan kesadaran tersebut karena terganggunya pusat kesadaran akibat benturan itu,tapi tidak berarti terjadi kerusakan otak. Bayi yang terjatuh,meskipun kepalanya terbentur,biasanya tidak berakibat buruk karena akan tulang kepala bayi relatif masih elastis sehingga benturan tidak menyebabkan kerusakan pada otak. Tanda yang tampak seperti kepala ben jol,luka,atau memar tidak selalu berarti anak mengalami gegar otak. Luka ini terjadi diantara kulit kepala dan tulang tengkorak,biasanya relative tidak berbahaya,tapi anak tetap harus diobsevasi salama 24-28 jam untuk mewaspadai terjadinya gegar oatak.karena bila terjadi perdarahan pada otak,gejala akan timbul dalam 24-28 jam pertama setelah benturan. Hubungi dokter segera bila: • Bayi mengalami cedera kepala dan tidak sadarkan diri • Bayi dengan cedera kepala ringan,dalam observasi 24-28 jam setelah trauma kepala,bayi mengalami: - Muntah-muntah - Mengantuk dan tidur berlebihan. - Sakit kepala hebat. - Perubahan perilaku. - Penurunan kesadaran. - Garngguan bernapas. - Kejang.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
 Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh. Adapun beberapa jenis pada bayi dan anak balita yaitu : - Panas/demam - Kejang Demam - Batuk - Flu - Radang paru-paru (pneumonia) - Diare - Gondongan - Batuk rejan - Infeksi telinga tengah - Mata merah - Infeksi saluran kemih (isk) - Meningitis - Trauma kepala B. Saran Adapun saran dari penulisan makalah ini yaitu diharapkan pada pembaca makalah ini setelah membaca isi dari makalah ini bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Daftar Pustaka Prawiihardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan, Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Rukiyah, aiyeyeh dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi, Jakarta : Trans Info Media. Wiknjosastro,H.2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prof.dr. Abdul Bari Saifuddin,SpOG,MPH. 2002. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo http://www.scribd.com/doc/12863508/ penanganan bayi dan balita sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar