Kamis, 07 Juni 2012

PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PANCA BUDI MEDAN

                                                              
                                                                    BAB I PENDAHULUAN
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi dalam bentuk buku mengharuskan pustakawan bekerja keras untuk melaksanakan pemilihan atau menyeleksi buku dalam kegiatan pengadaan di perpustakaan. Pustakawan harus mampu menyediakan buku-buku yang diminati oleh penggunanya, terutama yang berhubungan dengan pendidikan dan keilmuan karena perpustakaan bertindak selaku penyimpan ilmu pengetahuan dan berperan dalam proses transformasi pengetahuan dan informasi. Perpustakaan dikatakan berhasil jika dapat memenuhi kebutuhan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Keberhasilan perpustakaan dalam memberikan layanan tidak terlepas dari kegiatan pelayanan informasi. “Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpum, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Yang disebut perguruan tinggi ialah meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademik, politeknik, dan perguruan tinggi lain yang sederajat”. ( Qalyubi dkk., 2003:10). Dalam defenisi lain menjelaskan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi turut mendukung terlaksananya Tri Darma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengelola, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya ( Septiantono : 2003 ). Perpustakaan pada dasarnya merupakan sebuah lembaga untuk mengumpulkan, merawat, menyimpan, mengatur dan melestarikan bahan-bahan perpustakaan yang berupa rekaman hasil pemikiran dan temuan penelitian serta ungkapan cipta karya manusia untuk selanjutnya didayagunakan sebagai bahan informasi kepada masyarakat. Agar perpustakaan mampu berfungsi sebagai sarana pelestarian hasil budaya bangsa dan sebagai sumber informasi bagi pendidikan, penelitian, dan penerapan ilmu dan teknologi perlu pembinaan di seluruh aspeknya. Suatu perguruan tinggi dikatakan baik apabila sarana perguruan tinggi tersebut dapat menunjang program perguruan tinggi yang bersangkutan. Salah satu dari sarana tersebut adalah perpustakaan. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan terhadap bahan pustaka, perlu diadakan pengadaan bahan pustaka yang terencana dan terarah sesuai dengan kubutuhan pengguna perpustakaan yang dilayani. “Pengadaan merupakan konsep yang mengacu pada prosedur sesudah kegiatan pemilihan untuk memperoleh dokumen, yang digunakan untuk mengembangkan dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi serta mencapai sasaran unit informasi” (Sulistyo-Basuki, 1991:27). Pengadaan bahan pustaka tidak terlepas dari pembinaan koleksi yang merupakan salah satu kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan perpustakaan dalam upaya meningkatkan kualitas perpustakaan dan mutu pelayanan informasi kepada pengguna. Perpustakaan harus mampu mendukung segala kebutuhan informasi pada bidang studi yang menjadi bidang pengadaannya. Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu perpustakaan. Tanpa pengadaan bahan pustaka, suatu perpustakaan tidak bisa dikatakan sempurna. Untuk itu, pengadaan sangat dibutuhkan pada suatu perpustakaan karena melalui proses pengadaan kita bisa mengetahui berasal dari mana saja bahan pustaka yang dimiliki, serta berapa banyak jumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bidang kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan semua jenis koleksi bahan pustaka. Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi yang digunakan untuk mahasiswa dan dosen di lingkungannya. Dalam hal pengadaan koleksi bahan pustaka, perpustakaan sering mengalami berbagai kendala, misalnya dalam pemilihan koleksi, keterbatasan dana, pemanfaatan koleksi dan sebagainya. Oleh karena itu, perpustakaan harus mengadakan koleksi perpustakaan secara cermat agar dana yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dapat dirasakan oleh civitas akademika. Dalam mengadakan koleksi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, perlu dikerjakan oleh pihak perpustakaan secara profesional. Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi permasalahan dalam penulisan kertas karya ini adalah apakah bahan pustaka yang diadakan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta bagaimana cara kerja pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis memberi judul “PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PANCA BUDI MEDAN” pada kertas karya ini. 1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dan prosedur pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. 2. Untuk mengetahui jenis koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Universitas Paca Budi Medan. 3. Untuk mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi dalam proses pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. 1.3 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini yaitu membahas tentang mekanisme dan prosedur pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Panca Budi Medan. Pembahasannya mencakup koleksi perpustakaan, sistem pengadaan bahan pustaka, inventarisasi bahan pustaka dan proses seleksi bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penyebar informasi di lingkungan universitas yang memiliki fungsi penting bagi lembaga induknya ataupun bagi para penggunanya. Maka dari itu suatu perpustakaan perguruan tinggi harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi tersebut untuk mencapai kesesuaian antara perguruan tinggi dengan fungsi perpustakaan tersebut. 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Menurut pendapat Sulistyo-Basuki (1991:51), perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Selain pendapat Sulistyo-Basuki diatas mengenai perpustakaan perguruan tinggi, pendapat lain menyebutkan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah tinggi (Sjahrial-Pamuntjak, 2000:5). Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit kerja yang dilaksanakan pada sebuah ruangan yang merupakan bagian sebuah gedung itu sendiri yang mempunyai tugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2.1.2 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi Tugas perpustakaan tinggi yaitu mengikuti perkembangan kurikulum yang ada karena apabila bahan pustaka yang ada di perpustakaan informasinya tidak mengikuti perkembangan zaman, maka pengguna perpustakaan akan jarang berkunjung ke perpustakaan. saat ini perkembangan informasi begitu cepatnya berubah, maka dari itu suatu perpustakaan harus mampu mengikuti perkembangan kurikulum yang ada agar pengguna bisa sesering mungkin berkunjung ke perpustakaan. Adapun yang menjadi tugas dari perpustakaan perguruan tinggi yaitu : 1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahanbahan yang dibutuhkan untuk pengajaran. 2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya. 3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti. 4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak. 2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Secara umum fugsi perpustakaan tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakannya. Baik bagi civitas akademika maupun pengguna di luar kampus. Perpustakaan juga dapat berfungsi sebagai pusat belajar mengajar maupun sebagai pusat penelitian bagi mahasiswa dan dosen. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi meliputi : 1. Pusat pelestarian ilmu pengetahuan 2. Pusat belajar 3. Pusat pengajaran 4. Pusat penelitian 5. Pusat penyebaran informasi 2.1.4 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi Menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 52), tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut : a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. seiring pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi. b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar. c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal. Perpustakaan Nasional RI (1996:6), mengatakan tujuan perpustakaan perguruan tinggi ialah untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 1. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Dharma yang kedua yaitu penelitian, dilakukan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi peneliti. 3. Dharma yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, diselenggarakan melaui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan informasi bagi masyarakat. Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan di lingkungan lembaga tinggi, yang bukan hanya untuk mahasiswa saja, tetapi juga untuk dosen dan para staf yang berada di lembaga tinggi tersebut. Serta memberikan jasa informasi untuk mendukung, mempelancar dan mempertinggi kualitas program kegiatan perguruan tinggi tempatnya bernaung. 2.2 Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka Hal yang terpenting untuk mewujudkan peran perpustakaan yang perlu diperhatikan adalah koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut. Karena koleksi harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan penggunanya. sedangkan adanya koleksi harus lewat proses pengadaan bahan pustaka yang diadakan di perpustakaan. Setiap bahan pustaka yang bakan diadakan oleh suatu perpustakaan biasanya dilakukan seleksi terlebih dahulu. Penyelesaian merupakan faktor yang penting, maka diperlukan suatu kemampuan dan keahlian serta pengalaman agar suatu perpustakaan selalu berupaya untuk menyajikan informasi yang dapat memuaskan penggunanya. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh suatu perpustakaan adalah : 1. Layanan Teknis, yang terdiri dari : Pengadaan Pengolahan Pemeliharaan 2. Layanan Pemakai yang terdiri dari : Sirkulasi Referensi Audio Visual Terbitan Berseri 3. Layanan Administrasi, yang terdiri dari : Kesekretariatan Personalia Keuangan 2.3 Sistem Pengadaan Bahan Pustaka Pengadaan bahan pustaka buku mencakup : a) perolehan bahan buku melalui pembelian, b) pembayaran atau tanda terima pembayaran, c) memelihara catatan-catatan yang berhubungan dengan pengadaan Sistem pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan dapat dilaksanakan dengan cara : 1. Pembelian 2. Hadiah/Sumbangan 3. Tukar menukar 4. Penerbitan Sendiri 5. Titipan 2.3.1 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian Setelah melakukan pembelian bahan pustaka, proses selanjutnya yaitu pemesanan bahan pustaka. Pemesanan bahan bahan pustaka/buku dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain yaitu : 1. Melalui toko buku 2. Melalui penerbit, baik penerbit dalam negeri maupun luar negeri 3. Melalui agen buku, baik agen dari dalam maupun agen luar negeri. BAB III PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PANCA BUDI MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Panca Budi Perpustakaan Universitas Panca Budi berada di bawah naungan Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya, yang merupakan penggabungan antara UPT. Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) dengan UPT. Perpustakaan Universitas Panca Budi merupakan gabungan dari perpustakaan masing-masing fakultas dan memiliki satu perpustakaan sekolah, akan tetapi sejak tahun 1982 perpustakaan fakultas digabung menjadi perpustakaan terpusat, dan pada tahun 2000 perpustakaan sekolah digabung menjadi perpustakaan terpusat. Untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dan efisiensi kerja, maka berdasarkan SK Rektor tahun 2005 dibentuklah lembaga perpustakaan terpadu yang berdiri dan menjadi Perpustakaan Universitas Panca Budi. Universitas Panca Budi berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km 4,5 Medan. Gedung Perpustakaan Universitas Panca Budi terletak di samping Gedung Perkuliahan Fakultas Pertanian yang berlokasi di gedung D lantai 2 dengan luas ruangan 600m2. Adapun jumlah rak buku Perpustakaan Universitas Panca Budi adalah 18 rak dan Jumlah koleksi Perpustakaan Universitas Panca Budi hingga tahun 2008 ± 17.000 judul dengan ± 27.000 eksemplar. Kepala Perpustakaan Universitas Panca Budi pertama sekali adalah Bapak Anashanavi Almarhum, hingga sekarang Kepala Perpustakaan Universitas Panca Budi Bapak Aswin ST. Perpustakaan Universitas Panca Budi mengelola, mengoleksi, merawat, dan mendayagunakan koleksi yang dimiliki. Koleksi Perpustakaan Suatu perpustakaan harus memiliki koleksi yang lengkap agar perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna. Pada Perpustakaan Panca Budi Medan, koleksi yang disediakan bertujuan untuk menunjang program Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu program pendidikan, pengajaran, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Koleksi pada perpustakaan harusnya relevan dengan program pendidikannya, selain itu koleksi perpustakaan hendaknya selalu mutakhir, untuk itu perpustakaan harus mengadakan dan memperbaharui koleksi perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengadaan koleksi yang disediakan oleh perpustakaan ditentukan oleh jumlah program studi, mata kuliah, tingkat pendidikan, kegiatan penelitian dan jumlah pengguna. Koleksi Perpustakaan Universitas Panca Budi terdiri dari: buku fiksi, jurnal, majalah, surat kabar, karya ilmiah, dan lain-lain. Jumlah koleksi Perpustakaan Universitas Panca Budi hingga tahun 2008 ± 17.000 judul dengan ± 28.000 eksemplar. Jumlah koleksi tersebut mencakup bidang hukum, pertanian, ekonomi, teknik, komputer, dan buku fiksi. Jumlah anggota perpustakaan yang aktif adalah 2.700 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah koleksi buku teks yang dimiliki Perpustakaan Universitas Panca Budi sudah memadai BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan wawancara penulis dengan pimpinan/ staf Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengadaan bahan pustaka merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh suatu perpustakaan. Karena melalui proses pengadaan dapat diketahui berasal dari mana saja bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. 2. Sistem pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan meliputi kegiatan: Pembelian, Sumbangan/Hadiah, Silang Layang (Tukar-Menukar) dan Penerbitan Sendiri. 3. Pengadaan bahan pustaka yang paling banyak dilakukan pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan adalah dengan cara Pembelian. 4. Anggaran Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan tidak disebutkan secara rinci atau dirahasiakan. 5. Pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan wajib mahasiswa terus dilakukan dari tahun ke tahun sebagai sumber penambahan koleksi perpustakaan. 6. Pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan, kepala dan staf perpustakaan belum memiliki latar belakang ilmu perpustakaan, tetapi semua staf perpustakaan mengikuti pelatihan-pelatihan khusus atau seminar tentang ilmu perpustakaan. 7. Alat Bantu seleksi yang digunakan pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan yaitu Katalog Penerbit, Silabus/Mata Kuliah dan Brosur. 8. Pengguna Perpustakaan Universitas Panca Budi adalah mahasiswa, siswa, staf pengajar/ dosen, guru, staf administrasi dan pengguna dari luar dengan hak yang terbatas. 9. Sistem pelayanan yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Universitas Panca Budi adalah sistem pelayanan terbuka. Dengan sistem ini pengguna diberi kebebasan untuk membuka-buka dan mencari bahan pustaka yang dibutuhkan. 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada tentang sistem pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan, maka penulis memberikan saran yang mungkin bermanfaat untuk perkembangan perpustakaan sebagai berikut: 1. Akan lebih baik jika Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan memiliki koleksi audio visual, agar bisa menambah jumlah koleksi bahan pustakanya. 2. Sebaiknya para petugas perpustakaan yang bekerja pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan memiliki latar belakang ilmu perpustakaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan. 3. Pengadaan bahan pustaka hendaknya dapat diadakan melalui sarana-sarana lain misalnya melalui internet, karena sangat membantu dalam menopang kekurangan koleksi dan memudahkan pustakawan untuk mengetahui informasi terbaru dalam penerbitan buku. 4. Jam buka perpustakaan masih kurang efisien sebab Perpustakaan Universitas Panca Budi juga mengadakan perkuliahan kelas malam, untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sebaiknya jam buka pepustakaan ditambah sampai malam. Pengembangan koleksi di lingkungan Universitas Brawijaya menuju pengadaan bersama antar perguruan tinggi di Indonesia Oleh : Dra. Widia Permana, S.Sos., M.AB Pustakawan Muda – Perpustakaan Universitas Brawijaya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Karya ilmiah merupakan sumber informasi yang penting bagi pengendalian IPTEK. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin cepat ini menuntut adanya upaya yang sistematis dan strategis dalam menghadapinya. Perguruan Tinggi sebagai basis pengembang IPTEK dituntut untuk memberikan kontribusi positip dalam menghasilkan temuan temuan baru di bidang IPTEK, khususnya mahasiswa, dosen dan peneliti. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan koleksi penggunanya, Perpustakaan Universitas Brawijaya sedang membangun system interkoneksi dengan ruang baca yang ada di masing masing fakultas, sehingga untuk mencari koleksi yang diperlukan tidak harus berada di Perpustakaan pusat tetapi dapat dilakukan penelusuran informasi di Fakultas dan hasil penelusuran informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan koleksi di Perpustakaan Universitas Brawijaya. Keanekaragaman sumber informasi yang dimiliki Perpustakaan Universitas Brawijaya bukanlah suatu hal yang mutlak dapat memenuhi kebutuhan pemakai untuk kegiatan akademiknya, tetapi masih perlu dilengkapi dengan sumber-sumber informasi lainnya yang berasal dari perpustakaan perguruan tinggi lainnya. Oleh karena itu optimasi jaringan perpustakaan (library networking) sebagai sarana pemanfaatan informasi bersama perlu dibangun guna mengatasi keterbatasan sumber informasi yang tersedia di setiap perpustakaan perguruan tinggi. 1.2. Tujuan Tujuan Pengembangan Koleksi antara lain : 4. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan pengembangan koleksi 5. Membangun model / prototype dari katalog induk karya ilmiah lokal meliputi skripsi, laporan penelitian, artikel jurnal, thesis dan disertasi dilingkungan Universitas Brawijaya . Prospek ini bersifat terbuka untuk bisa dikembangkan oleh perguruan tinggi lainnya 6. Mengembangkan jangkauan wilayah kerjasama berbagi informasi antar anggota perpustakaan perguruan tinggi negeri dengan menyediakan framework portal konten melalui jaringan kerja internet berbasis Open Archive Initiatives (OAI) untuk protokol dan program Dublin Core database untuk interoperability dan open source untuk diimplementasikan di Perguruan Tinggi lainnya. Diharapkan pangkalan data tersebut merupakan embrio Katalog Induk Nasional (KIN) yang akan dipusatkan di DIKTI 7. Dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat umum melalui koneksi internet. 1.3. Sistematika Penulisan • I. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan • II. Pengembangan Koleksi mencakup Pengertian Pengembangan Koleksi, Kebijakan Pengembangan Koleksi, Pengertian Jaringan Informasi, Silang Layan, Jumlah Buku Teks • III. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Universitas Brawijaya Sebagai Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, mencakup Data Koleksi Perpustakaan 5 tahun terakhir, Jumlah Fakultas dan mahasiswa 5 tahun terakhir, Data Dosen 5 tahun terakhir, Mekanisme Pengadaan Bahan Perpustakaan Universitas Brawijaya, Strategi Pengembangan koleksi UPT Perpustakaan Universitas Brawijaya. II. PENGEMBANGAN KOLEKSI 2.1. Pengertian Pengembangan koleksi Menurut Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman (2004:53) Pengembangan Koleksi mencakup kegiatan memilih bahan perpustakaan dan dilanjutkan dengan pengadaan. Memilih bahan perpustakaan memerlukan alat Bantu perpustakaan. Alat Bantu yang biasa digunakan untuk memilih bahan perpustakaan ialah : 1. 1. Silabus mata kuliah 2. 2. Bibliografi 3. 3. Tinjauan dan resensi 4. 4. Pangkalan data Perpustakaan lain 5. 5. Sumber sumber lain dari internet Pembinaan dan pengembangan koleksi adalah salah satu kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan perpustakaan untuk menyediakan dan memberikan pelayanan informasi kepada pemakai. Perpustakaan tidak dapat dilihat baik buruknya hanya dari segi jumlah koleksinya tetapi kualitas koleksi juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas pengembangan koleksi pustakawan hendaknya terlebih dahulu memahami : 1. Fungsi Perpustakaan 2. Ruang lingkup (bidang yang dicakup) perpustakaan 3. Masyakarat yang dilayani Suatu perpustakaan , betapapun kecil jumlah koleksinya harus dibangun dari suatu seleksi yang sistematis, terarah, terencana dan disesuaikan dengan kurikulum, tujuan serta anggaran yang tersedia. Di dalam melakukan tugas pengembangan koleksi perpustakaan , pustakawan harus melakukan survei dan menyeleksi koleksi untuk diadakan. Rangkaian kegiatan pengembangan koleksi meliputi : 1. menentukan kebijakan pengembangan koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna 2. mengidentifikasi kebutuhan akan informasi dari semua anggota sivitas akademika yang dilayani 3. memilih dan mengadakan bahan perpustakaan 4. merawat bahan perpustakaan 5. menyiangi koleksi (weeding) 6. mengevaluasi koleksi 1.1. Kebijakan pengembangan Koleksi Kebijakan yang diterapkan oleh pustakawan bersama sama dengan sivitas akademika perguruan tingginya dalam kegiatan memilih dan mengadakan bahan perpustakaan dalam upaya mengembangkan koleksinya. Koleksi perpustakaan harus dapat mengandung bahan bahan yang dapat menopang hasrat keingintahuan pemakainya, dapat membina imajinasi (daya kreasi), memberikan jasa yang menimbulkan inisyatif pemakai, mengandung segi segi yang kreatif, menjadikan sumber ketrampilan dan kecerdasan, berisi unsur estetika dan disiplin yang tinggi. Koleksi perpustakaan dapat didayagunakan dan diperuntukkan sesuai dengan fungsi perpustakaan lembaga penaungnya yaitu sebagai penunjang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PP no. 60 tahun 1999 pasal 34) Koleksi perpustakaan merupakan kumulasi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide manusia (preservation of knowledge) yang erat sekali hubungannya dengan masyarakat di mana dia berada dan harus relevan dengan kurikulum fakultas sebagai lembaga penaungnya. Bisa dikatakan bahwa pengimplementasian kurikulum itu sendiri sebenarnya sebagian terbesar tercermin dalam koleksi perpustakaannya. Oleh karena itu pulalah maka koleksi hanya dapat dibina dan dikembangkan dengan baik apabila petugas perpustakaannya mempunyai hubungan baik dengan klien/penerbit, lembaga, dan kelompok profesional. Kebijakan pengembangan koleksi diawali dengan kegiatan memilih bahan perpustakan yang baik maka akan diperoleh pengembangan koleksi yang baik pula. Perpustakaan harus memperhatikan kebutuhan kurikulum dan mampu memenuhi kebutuhan dosen, mahasiswa dan peneliti III. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Interkoneksi dengan ruang baca di fakultas yang telah dibangun UPT Perpustakaan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan pengembangan koleksi 2. Berawal pengembangan koleksi dalam jenis koleksi buku teks dengan dengan system interkoneksi lokal UPT Perpustakaan Universitas Brawijaya mengembangkan sayapnya dengan membangun katalog induk karya ilmiah lokal. 3. Kerjasama jaringan perguruan tinggi dalam mengembangkan koleksi diperlukan suatu system yang sistematis dan dapat diimplementasikan di anggota jaringan. 4. Hasil dari pengembangan kerjasama jaringan nantinya tidak akan hanya dinikmati oleh anggota jaringan tapi juga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang memerlukan melalui jaringan internet. 5.2. Rekomendasi 1. Dengan keterbatasannya dana untuk pengadaan bahan Perpustakaan di masing masing Perguruan Tinggi untuk buku asing hanya sejumlah 1 eksemplar setiap judul bisa dilakukan pembagian pengembangan koleksi menurut kekuatan koleksi di masing masing perguruan tinggi atau dengan melakukan Interlibrary Loan atau Silang layan dengan fotocopy dan atau transfer data konten koleksi melalui jaringan. 2. Belum tertatanya informasi ilmiah di perguruan tinggi seluruh Indonesia baik interkoneksi lokal maupun nasional sebaiknya segera dilakukan penyediaan sarana jaringan interkoneksi lokal sebagai langkah awal terwujudnya katalog induk nasional (KIN) 3. Perkembangan informasi IPTEK di Indonesia tidak seimbang antara di Jawa dan di luar Jawa hal ini dapat diatasi dengan berbagi informasi (information resource sharing) dan Silang layan (InterLibrary Loan) melalui Katalog Induk Nasional Dikti. 4. Duplikasi karya ilmiah yang selama ini terjadi bisa diantisipasi melalui Katalog Induk Nasional Dikti sehingga akan didapatkan temuan-temuan ilmiah baru. 5. Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Perguruan Tinggi seharusnya bersinergi dalam pembangunan dan pengembangan katalog induk guna memenuhi kebutuhan informasi stakeholdernya. IV. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Akreditasi Institusi perguruan tinggi : Kumpulan instrumen standar 9. Jakarta : BANPT, 2007. Dwinarto, Sudarisman. Peranan Pustakawan & Staf Pengajar dalam pemilihan bahan pustaka di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia vol. VII, (Nomor 3-4) 1985 Harmawan. Fungsi Katalog Induk Nasional Karya Ilmiah Perguruan Tinggi bagi Kebutuhan Informasi Stakeholders : disampaikan pada Workshop of Internet Working II, 30-31 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Indonesia. Satgas Perpustakaan Perguruan Tinggi. Rumusan gagasan pola pengembangan perpustakaan perguruan tinggi : lokakarya. Jakarta : Satgas Perpustakaan Perguruan Tinggi, 1972. McLeod, Raymond dan George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Ed. 9. Jakarta : Indeks, 2007. Mismail, Budiono. Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam penyediaan prasarana jaringan : disampaikan pada Workshop of Internet Working II, 30-31 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Nelwati, Lily Suarni. Pedoman Teknis pengembangan koleksi layanan Perpustakaan Nasional RI. Jakarta : Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002. Nimran, Umar … [et al.]. Buku Tahunan Universitas Brawijaya 2006. Malang : Unibraw, 2006. Ratnaningsih. Menuju perpustakaan perguruan tinggi berkelas dunia : sidang pengukuhan pustakawan utama. [s.n.] : [s.l.], 2008. Salehuddin. Tanggung Jawab Perguruan Tinggi dalam Penyebaran dan Pemanfaatan Bersama sumber Informasi Ilmiah Lokal : disampaikan pada Workshop of Internet Working II, 30-31 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Sulistyo-Basuki. Peluang dan Strategi Rekomendasi Penerapan Silang Layan Antarperpustakaan Berbasis Web di Indonesia : disampaikan pada Workshop for Result Developing Information Resource Sharing, 3-4 Mei 2007. Malang : Unibraw, 2007 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia, 1991. Trimo, Soejono. Pengadaan dan Pemilihan Bahan Pustaka : suatu buku text untuk pustakawan muda perpustakaan sekolah. Bandung : Angkasa, 1985. Trimo, Soejono. Seleksi dan akuisisi : paparan kuliah . Bandung : Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, 1993 Universitas Brawijaya. Ringkasan Portofolio Akreditasi Insititusi Perguruan Tinggi (AIPT). Malang : Universitas Brawijaya, 2008. Widodo, Agus Wahyu. Implementasi OAI-PMH (Open Archive Initiative-Protocol for Metadata Harvesting dalam pertukaran data koleksi FKP2T Strategi implementasi OAI versi 2.0 data provider dengan Physnet PHP OAI. Jurnal FKP2T (Forum Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri) Tahun1. no. 1, Juni 2006. Wijayanti, Luki … [et al.]. Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman. Ed. 3. Jakarta : Dirjen Dikti-Depdiknas RI, 2004. T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar